Bekasi (Pendis) - Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) hari ini menyelenggarakan salah satu program unggulannya dalam rangka meningkatkan kompetensi Dosen PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) di bidang penggunaan model pembelajaran berbasis teknologi informasi. Forum pertemuan peningkatan kapasitas dosen PAI diselenggarakan di Bekasi tanggal 23 s/d 25 Mei 2018.
Fokus skill yang diperkuat pada forum ini adalah penguasaan penggunaan e-learning. Dengan menggunakan model schoology.com dan google.doc, peserta terlihat sangat antusias mengikuti sesi demi sesi yang disiapkan panitia. "Selama dua malam ini, forum selalu diselesaikan melebihi pukul 22.00," ujar Didik, salah satu panitia kegiatan.
Pemilihan fokus tema e-learning ini dipilih karena penyelenggaraan pendidikan tinggi saat ini sedang mengembangkan model pendidikan daring atau pendidikan jarak jauh yang telah dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi. "Nah, kami harus mempersiapkan para dosen PAI tersebut agar dapat memenuhi standar yang ditentukan dalam Permendikbud tersebut," ujar Anis Masykhur, Kepala Seksi Bina Akademik PAI pada PTU.
Selain itu, model e-learning ini banyak dampak positifnya. Menurut Imam Safe`i, Direktur PAI, bahwa model pembelajaran menggunakan teknologi informasi ini diharapkan dapat lebih memicu daya kreatifitas dan inovasi para dosen terutama dalam mengeksplorasi substansi teknologi informasi. "Dengan kreatif dan inovatif, dosen dapat lebih eksis di bidangnya," ujarnya menjelaskan lebih lanjut.
Hal demikian juga disampaikan oleh Nurul Huda, Kasubdit PAI pada PTU bahwa sentuhan teknologi informasi akan memberikan ruang yang luas bagi para dosen untuk lebih intens dalam berinteraksi dengan mahasiswa. Sehingga, substansi materi dimungkinkan dapat melampaui standar yang direncanakan.
Hal senada juga disampaikan Anis Masykhur, Kasi Bina Akademik Direktorat PAI yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis teknologi ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap peserta didik, sehingga perkembangan teknologi akan dipahami memberikan dampak positif bagi mereka. Menurut Sekretaris Pokja Implementasi Moderasi Agama Ditjen Pendidikan Islam tersebut, dengan pelibatan dosen dalam proses pembelajaran membuka ruang diskusi antara dosen dengan mahasiswa. Padahal, dalam sebuah teori dinyatakan bahwa kemauan untuk berdiskusi dapat mengurangi pola pikir radikal dan konservatisme beragama.
Forum ini menghadirkan pakar dan instruktur e-learning darai Universitas Sampoerna Jakarta dan juga dan Microsoft, seperti Hatim Ghazali (Universitas Sampoerna), Nisa Felicia, Ph.D (Google Sertified Educator), Uwes Chaeruman (Dit. Pembelajaran Kemenristek Dikti), dan Mohammad Reinaldi (praktisi e-learning).
Hasil evaluasi yang diedarkan paska kegiatan juga menunjukkan kepuasan peserta dan relevan dengan kebutuhan perguruan tinggi kekinian. [n15/dod]
Bagikan: