Direktur PAI, M. Munir saat memberikan pembinaan pada PRPN 2025
Semarang (Kemenag) - Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama, M. Munir, menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat peran Rohani Islam (Rohis) di sekolah umum. Hal ini disampaikannya saat memberikan pembekalan dalam Pesantren Ramadan Pelajar Nasional* (PRPN) ke-3 yang digelar di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Senin (3/3/2025) malam.
Acara yang diikuti oleh perwakilan dari 11 provinsi ini, menurut Munir, akan terus dikembangkan agar tahun depan dapat menjangkau seluruh provinsi di Indonesia. "PRPN ini bukan sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga bagian dari strategi membangun generasi muda yang berakhlak dan berwawasan keislaman di tengah tantangan zaman," ungkapnya.
Dalam arahannya, Munir menyoroti tantangan besar yang dihadapi siswa di sekolah umum, terutama dalam mendapatkan pendidikan agama yang cukup. Dengan alokasi hanya 3 jam pelajaran (JPL) per minggu, pendidikan agama di sekolah umum tidak cukup untuk membentengi siswa dari pengaruh negatif perkembangan zaman, termasuk arus informasi di media sosial yang begitu cepat.
Ia mengutip sabda Rasulullah SAW, "Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang dianggap asing." Menurutnya, generasi muda saat ini menghadapi godaan besar, dari gaya hidup hedonisme hingga normalisasi perilaku menyimpang. Namun, ia menegaskan bahwa mereka yang tetap teguh dalam nilai-nilai Islam akan menjadi penerus bangsa yang berdaya saing tinggi.
Pada kesempatan tersebut, Munir juga menyampaikan kabar baik yang datang dari Kementerian Agama terkait masa depan anggota Rohis dan OSIS di sekolah umum. Munir mengungkapkan bahwa pihaknya tengah merancang Memorandum of Understanding (MoU) agar tahun depan ada jalur khusus bagi anggota Rohis dan OSIS untuk masuk ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Kerjasama ini dilakukan antara Direktorat PAI, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan Rektor PTKIN.
"Kami ingin memberikan kesempatan lebih luas bagi anggota Rohis dan OSIS untuk melanjutkan studi ke PTKIN dengan skema seleksi yang lebih berpihak kepada mereka," jelasnya. Selain itu, Kemenag juga tengah mengupayakan program beasiswa khusus bagi alumni Rohis agar mereka memiliki peluang lebih besar dalam menempuh pendidikan tinggi.
Keberhasilan PRPN ke-3 ini menjadi pijakan untuk menggelar acara serupa dengan skala lebih besar di tahun mendatang. Munir menegaskan bahwa PRPN harus menjadi tradisi baik yang berkelanjutan agar semakin banyak siswa mendapatkan manfaat dari program ini.
"Kami ingin PRPN tahun depan bisa diikuti peserta dari seluruh provinsi. Ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi sebuah gerakan yang akan memperkuat karakter keislaman generasi muda," tutupnya.
Sebagai informasi, acara PRPN ke-3 ini dilaksanakan dengan berbagai kegiatan pembinaan, diskusi keagamaan, serta penguatan karakter bagi siswa peserta dari berbagai provinsi yang dilaksanakan 3-5 Maret 2025.
Bagikan: