Ternate (Pendis) - Pendidikan yang diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam rangka meningkatkan potensi anak didik agar menjadi orang yang beriman, bertakwa, berkepribadian baik, berakhlak mulia, cerdas, dan terampil, tentunya tidak terlepas dari peranan guru. Pendidikan yang bermutu sehingga menghasilkan output bermutu harus didukung pula guru yang bermutu. Demikian disampaikan Syamsul Bahri dalam laporannya sebagai Ketua Panitia pada acara pembukaan kegiatan Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian PAI SMP Angkatan 21 yang dilaksanakan selama tiga hari, 20 - 22 Juli 2016 di Ternate Maluku Utara.
"Pendidikan bisa bermutu jika para gurunya juga bermutu. Untuk menjadikan guru lebih bermutu, perlu ditingkatkan wawasan dan kompetensinya. Hal ini diharapkan, nantinya guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugasnya", ujarnya pada Rabu, (20/07).
Dalam kegiatan ini, imbuh Syamsul, peserta akan menerima materi dari narasumber/Instruktur Nasional meliputi pengembangan pembelajaran, pengembangan media pembelajaran, pengembangan evaluasi dan penilaian, dan pengembangan disain pembelajaran (RPP), yang semuanya perspektif Kurikulum 2013. Adapun peserta yang diundang merupakan guru-guru PAI pada SMP sebanyak 50 orang, 43 orang dari Provinsi Maluku Utara dan 7 orang dari Provinsi Maluku.
Hadir pada acara pembukaan, Kabid Pendidikan Islam Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Drs. Amar Manaf, M.Si didampingi oleh Kasi Pendidikan Agama Islam yang didaulat untuk memberikan arahan dan kebijakan terkait peningkatan mutu pendidikan agama di sekolah, sekaligus membuka acara secara resmi.
Dalam sambutannya, Kabid menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya karena dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan, yang menurutnya sangat bermanfaat karena akan mendukung tugas guru-guru di sekolah. Sejak diberlakukannya Kurikulum 2013, maka pemerintah sejak saat itu pula sudah bekerja dalam mempersiapkan perangkat-perangkat pendukung, seperti penyiapan trainer-nya untuk melakukan training terhadap guru-guru di wilayah yang menjadi sasaran implementasi.
Senada dengan Syamsul bahwa, guru sebagai orang yang menjadi tumpuan utama untuk membangun pendidikan, harus selalu meningkatkan pengetahuan dan kompetensi seiring dengan kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Profesionalisme guru harus tetap dikedepankan, sehingga pendidikan menjadi lebih maju lagi. "Sebagai manusia yang diberi amanah oleh negara, pemerintah, dan rakyat untuk membangun kemajuan pendidikan, maka harus punya tanggung jawab untuk berbenah diri, karena kemajuan dan perubahan di dunia pendidikan sangat cepat sekali. Jika tidak mampu mengikutinya akan tertinggal. Profesionalisme guru harus tetap dikedepankan, karena ini penting. Betapa lengkap sarana dan prasarana sekolah/madrasah, tetapi jika tidak didukung guru-guru yang profesional, maka kemajuan sekolah tersebut akan sangat lambat. Akan tetapi sekolah yang sarana dan prasarananya pas-pasan tetapi didukung oleh guru-guru yang profesional, maka menjadi maju".
Pada kesempatan ini, Pak Kabid berharap dari 50 orang guru PAI SMP yang mengikuti kegiatan ini bisa direkomendasikan 10 orang untuk menularkan pengetahuan kepada guru-guru PAI lain yang belum mempunyai kesempatan mengikuti kegiatan ini. "Terakhir, mohon dari 50 orang ini, harus ada 5-10 orang yang direkomendasikan, sehingga pada saat berikutnya bisa kami fungsikan untuk memberikan informasi pengetahuan kepada guru PAI lain yang belum berkesempatan mengiktui kegiatan semacam ini. Semoga usaha kita bisa memberikan akses seluas-luasnya kepada GPAI lebih meningkatkan kompetensi untuk menjadikan peserta didik yang baik dan berkarakter", pungkasnya.
(Ozi/ra)
Bagikan: