Palangkaraya (Pendis) - Peningkatan mutu PAI (Pendidikan Agama Islam) menjadi salah satu komitmen Kementerian Agama RI dalam mengubah kualitas sumber daya manusia. Dalam hal ini, Ditpai menyelenggarakan Kegiatan Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI SMP untuk Angkatan 34 di Palangkaraya, Kalteng. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang GPAI (Guru Pendidikan Agama Islam) dari beberapa kabupaten/kota di Kalteng. Kegiatan selain dihadiri oleh pihak Kemenag Pusat juga dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalteng H. Abdul Halim H Ahmad dan Kabid Pakis Kemenag Provinsi Kalteng, H Mahli.
Guru PAI dalam pandangan H Abdul Halim H Ahmad harus mampu mengakomodasi rasa ingin tahu siswa, terutama jika dihubungkan dengan implementasi Kurikulum 2013. Baginya, guru harus dapat mengembangkan kepribadian. Siswa yang melihat gurunya ceria dan penuh motivasi, ia akan dianggap sebagai guru yang professional. Hari ini, sudah usang, jika guru hanya mengajar untuk menjalankan kewajiban. Guru yang bersikap keras, tidak membuka diri, sementara siswa banyak bertanya dan mengeksplorasi materi, maka tujuan pembelajaran tidak akan berhasil. Siswa cenderung akan menjauhi gurunya, seperti dalam konteks wa lau kunta fazhan ghalizh al-qal lanfadhu min haulik. Dengan kompetensi kepribadiannya yang mantap, guru harus bersifat lembut. Kerjasama yang kolaboratif menjadi salah satu aspek penting pula dalam peningkatan mutu guru. Isyarat wa syawirhum fi al-amr, menunjukkan bahwa guru dapat memainkan peranannya dalam KKG/MGMP (Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sebagai forum untuk peningkatan profesionalitas.
Kakanwil Kemenag Provinsi Kalteng menyambut baik kegiatan ini. Karena, ini akan membekali dan mengupgrade guru dalam pengembangan model dan metode pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan kurikulum. Beliau berpesan setelah kegiatan ini, GPAI harus lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Selain itu, guru PAI harus menjadi guru yang bermartabat pula, sehingga ia menjadi teladan bagi siswanya.
(Rudi AS/ra)
Bagikan: