Belitung (Pendis) - Memasuki hari keempat, peserta Perkemahan ROHIS Nasional akan difokuskan pada pendalaman pengetahuan dan praktik keagamaan. Hal ini disampaikan Fasilitator Kemah ROHIS, Sudrajat, Kamis, 7 November 2018.
Menurut Sudrajat, penguatan wawasan keagamaan merupakan salah satu visi Kemah ROHIS ini. Pendalaman keagamaan menjadi penting karena aktivis ROHIS merupakan role model keberagamaan di lingkungan sekolah. Sehingga setiap aktifis ROHIS idealnya memiliki kelebihan dalam pengetahuan dan praktik beragama. "Visi penguatan keagamaan ini diwujudlan dengan sejumlah agenda baik dilaksanakan dalam rutinitas ataupun kegiatan khusus," jelasnya.
Pada dasarnya dalam setiap agenda kegiatan ada internalisasi nilai-nilai agama, lalu dikembangkan dengan program dan penguatan yang lebih spesifik. Rutinitas yang dimaksud antara lain sholat berjamaah, kultum, tahsin Alqur`an, pembiasaan budaya islami dan lain sebagainya. Sementara program khusus terangkum dalam beberapa kegiatan yang telah direncanakan.
Pada hari keempat, peserta mengawali kegiatan dengan mengikuti qiyamu lail yang diisi dengan sholat tahajud dan baca al-Qur`an/dzikir di aula masing-masing kelompok (RW) yang sudah dibentuk sebelumnya. Melalui qiyamu lail, diharapkan menjadi momentum pembiasaan ibadah dalam kehidupan sehati-hari. Agenda qiyamu lail juga diisi dengan perenungan spiritual dan bimbingan ruhani. Sejumlah fasilitator menyampaikan muhasabah di depan peserta dengan mengingatkan pada evaluasi/muhasabah sebagai makhluk Allah.
Menurut Fasilitator Kemah ROHIS lainnya, Mustahdi, Aktifis ROHIS diharapkan memiliki kecerdasan spiritual yang mempuni. "Perpaduan antara kecerdasan ruhani/spiritual dan kecerdasan intelektual akan mampu menjadi bekal dalam hidup di lingkungan sekolah dan masyarakat," jelasnya.
Selain qiyamu lail, pada hari keempat peserta akan mengikuti kegiatan manasik haji, pembuatan kreasi dakwah milenial dan tabligh akbar. "Dengan sejumlah rangkaian agenda penguatan wawasan keagamaan tersebut, diharapkan mampu menjadi nilai lebih bagi aktivis ROHIS dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari" pungkasnya. (nasukha/dod)
Bagikan: