Sleman (Pendis) - Usia dini merupakan masa emas (golden age) yang sangat menentukan masa depan anak didik. Untuk itu, Pengembangan pendidikan aqliyah atau jasmaniah pada usia dini perlu dibarengi dengan pendidikan rohani (tarbiyyah ar-ruhaniah). Hal ini disampaiakn Direktur PAI, Rohmat Mulyana Sapdi saat membuka kegiatan Gebyar PAI TK 2018 di di Graha Instiper, Sleman, DI Yogyakarta. Hadir dalam pembukaaan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta, Kasubdit PAI pada PAUD dan TK serta perwakilan dari organisasi guru TK.
Menurutnya, anak-anak merupakan calon pemimpin di masa yang akan datang. Sehingga pembiasaan nilai-nilai positif mesti diajarkan seawal mungkin. Anak-anak merupakan cermin kita semua, sikap tulus, tanpa prasangka buruk biasa mereka tampilkan. "Hal demikian itu harus dijaga sebaik mungkin dengan pendidikan akhlak yang ideal," jelasnya.
Semua pihak tentu bertanggungjawab mengembangkan pendidikan anak. Kemenag ikut bertanggungjawab dalam pengembangan pendidikan spritual anak. "PAI sebagai tarbiyah ar-ruhaniah akan menanamkan keimanan yang kuat sejak usia dini," ujarnya.
Rohmat menjelaskan bahwa di lingkungan Direktorat PAI, Kementerian Agama memiliki subdit PAI pada PAUD/TK yang bertanggungjawab pada pengembangan pendidikan agama di usia anak-anak. Karena itu, ia mempersilahkan segenap elemen termasuk lembaga TK, Organisasi Profesi guru PAUD/TK dll untuk bekerja sama terkait pengembangan pendidikan usia dini. "Sekalipun secara kelembagaan bukan di Kemenag akan tetapi Kemenag ikut bertanggungjawab dalam pengembangan pendidikan rohani anak," jelasnya.
Kasubdit PAI pada Paud dan TK, Victoria Elisna Hanah menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 1000 peserta dan 200 pendamping, dari pelbagai PAUD/TK se-provinsi DI Yogyakarta. Tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah "PAI mengantarkan Generasi Indonesia Berakhlak Mulia, Kreatif, Cerdas dan Cinta Damai Sejak usia Dini". (whd/nskh/dod)
Bagikan: