Bogor (Pendis) - Rapat koordinasi pembayaran tunjangan Profesi guru yang diselenggarakan sejak tanggal 13 s/d 15 Mei 2018 menghadirkan Santi Ambarukmi, Kasubdit yang menangani sertifikasi guru di lingkungan Kemendikbud. Santi menyampaikan bahwa proses sertifikasi pada tahun 2018 ini mengikuti pola baru yang disebut Pendidikan Profesi Guru (PPG). Ada dua model PPG, yakni PPG Prajabatan dan PPG Dalam Jabatan. Model pendidikan profesi guru tahun ini adalah PPG dalam Jabatan yang dilaksanakan sekitar enam bulan, dan sebagiannya dilakukan melalui daring atau online.
"Perlu persiapan yang matang untuk pelaksanaan PPG ini. Sebab mulai dari proses seleksi hingga ujian tulis nasional dilakukan secara online," ujar Santi menjelaskan. Dalam proses seleksi sendiri, para guru banyak mengalami kesulitan. Hal ini menginformasikan bahwa guru masih mengalami kendala dalam mengerjakan soal atau sejenisnya secara online. Di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saja, jumlah guru yang lulus seleksi akademik secara online belum sesuai harapan. "Para guru yang dinyatakan lulus secara akademiknya hanya dalam kisaran 13,6% dari 206.086 pendaftar," jelasnya lebih lanjut.
Santi juga menyampaikan bahwa untuk rekrutmen CPNS Guru tahun ini dipersyaratkan sudah tersertifikasi. Untuk itu, guru yang direkrut harus betul-betul sesuai harapan masyarakat.
Memperhatikan penjelasan tersebut, Nurul Huda Kepala Subdit PAI pada PTU yang bertanggung jawab menangani sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ini kemudian mengidentifikasi hal-hal yang harus disiapkan oleh Kementerian. Hal itu antara lain, modul sertifikasi, sistem informasi untuk proses seleksi akademik dan pendaftaran, ujian tulis nasional dan pendukung pembelajaran daring, kesiapan LPTK, pelatihan bagi dosen Pengampu, guru pamong dan lain sebagainya. "Semua itu harus disiapkan dalam waktu 3 bulan," kata Nurul memprediksi.
Merespons laporan tersebut, Imam Safe`i, Direktur Pendidikan Agama Islam menyatakan bahwa Direktorat harus segera ambil langkah cepat, sehingga PPG tahun ini benar-benar dilaksanakan. Sehingga kuota anggaran yang diperuntukkan bagi 700-an guru itu bisa terserap dengan baik. (N15/dod)
Bagikan: