Bogor (Pendis) - Penguatan Moderasi Islam dan Bela Negara untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diikuti oleh 100 guru PAI dan peserta PAI Bina Kawasan telah selesai. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat PAI ini berlangsung selama tiga hari, 29 April sampai 1 Mei 2018 di Camp Hulu Cai dan Istana Bogor.
Kasubbag Tata Usaha Direktorat PAI Nasri, dalam acara penutupan mengatakan bahwa Guru PAI yang dikirim ke daerah perbatasan diharapkan memberikan kontribusi positif di daerah tujuan. "Kehadiran guru PAI di perbatasan diharapkan memperkuat visi PAI yaitu memperkuat keberagamaan dan memantapkan keberagaman," ujar Nasri di Bogor, Selasa (01/05).
Dikatakan Nasri, Guru PAI yang ditugaskan membawa pesan perdamaian PAI untuk memperkokoh pemahaman keagamaan sekaligus memperkokoh kebangsaan. Menurutnya, Indonesia terdiri dari banyak suku, agama dan ras, sehingga diperlukan sikap yang arif dalam menyikapi perbedaan tersebut.
"Sebagai duta PAI, peserta Bina Kawasan diharapkan menjadi pelopor dalam bersikap moderat dalam menyikapi perbedaan tersebut," imbuhnya.
Nasri mengingatkan bahwa kehadiran guru PAI peserta Bina Kawasan mesti membawa kebaikan bagi masyarakat bukan sebagai beban. Untuk itu, peserta diharapkan dapat berbaur dan menyatu dengan masyarakat. Akan lebih baik lagi jika peserta tidak hanya mengajarakan tetapi juga ikut terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan di masyarakat.
Menurut Nasri, sejauh ini program Bina Kawasan mendapatkan apresiasi yang bagus baik dari sekolah sasaran ataupun pemerintah daerah. "Peserta wajib menjaga integritas dan dedikasi dalam menjalankan amanah," sambungnya.
Di hadapan para peserta, Nasri berpesan kepada peserta agar jangan sampai terbebani dalam menjalani aktifitas akan tetapi segala hal harus dijalani dengan ikhlas. "Selamat berjuang dan jika tugas dan amanat ini dapat dijalankan dengan baik, akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan memperoleh pahala dari Allah SWT," ujar Nasri.
N Amin, salah satu peserta PAI Bina Kawasan mengaku sangat bersyukur bisa ikut kegiatan yang dilaksanakan Direktorat PAI. Menurutnya dengan program penguatan moderasi Islam dan Bela Negara dapat membuka pemikiran. Menurutnya, salah satu yang dapat diambil pelajaran adalah menghadapi tantangan kekerasan berupa radikalisme tidak diperkenankan dengan cara yang keras pula, akan tetapi harus ditanggapi dengan sikap santun dan lemah lembu.
N Amin berkomitmen bersama PAI untuk menjaga NKRI dari pemahaman gerakan Islam yang radikal maupun gerakan organisasi yang fanatik terhadap salah satu agama, serta faham-faham yang mengancam keutuhan NKRI. "Islam adalah agama yang toleran, menghargai perbedaan dan cinta sesama makhluk ciptaan Allah," pungkas Amin.
Hadir dalam penutupan, Pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAI) dan fasilitator dari unsur TNI serta para panitia pusat. (Maryani/Nasukha/dod)
Bagikan: