Tangerang (Pendis) - Kegiatan Pembinaan Keterampilan Keagamaan Siswa SMP (Angkatan 3) di Tangerang, Banten (28/11), selain diisi oleh narasumber Intruktur Nasional, juga diisi oleh Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Moh. Isom Yusqi.
Dalam pemaparannya, Isom memberikan pencerahan kepada peserta untuk belajar agama di sekolah dengan sungguh-sungguh. Motivasi belajar yang tinggi di masa remaja akan membuahkan hasil ketika kelak kuliah di S1, S2 dan S3.
Isom juga menjelaskan bahwa kelas 7, 8, dan 9 SMP adalah masa remaja, masa berkembangnya belajar di sekolah. Yang harus dijadikan pegangan oleh peserta didik adalah keyakinan diri untuk selalu belajar, menimba ilmu dan meraih cita-cita tinggi.
Sesditjen Pendis melantunkan sebuah syair dari kitab al-Imrithy yang mengandung makna bahwa eksistensi seorang remaja (al-fata)(red.) tergantung kepada keyakinannya. Keyakinannya yang kuat mendorongnya untuk diangkat derajatnya oleh Allah Swt. Akan tetapi, barangsiapa yang tidak punya keyakinan dalam dirinya maka ia tidak akan memperoleh manfaat apa-apa. Keyakinan ini, tegasnya, harus dibangun mulai saat ini hingga kuliah nanti.
"Keyakinan harus ditanam dalam hati, agar kita selalu sabar dalam menghadapi segala macam ujian. Saya harus yakin bisa matematika, IPA, Kimia, dan IPS. Jadi, keyakinan itu harus tumbuh. Jika tidak punya keyakinan maka kita tidak semangat. Jika ada keyakinan maka kita semangat. Orang akan bermanfaat, ada berkahnya, kelihatan berguna, jika orang itu punya keyakinan," lanjutnya.
Keyakinan tertinggi atau puncak keyakinan yang dipesankan pada peserta adalah yakin kepada Allah Swt. Apapun yang kita alami, kita yakini. Jika kita yakin kepada Allah Swt maka hidup kita akan tenang. Kita hidup dan yakin bahwa yang memberikan hidup adalah Allah Swt. Oleh karena itu, "Maka segala sesuatu yang kita lakukan harus karena Allah SWT," ujar pria yang juga merupakan Guru Besar IAIN Ternate ini.
Dalam penyampaian materi dan arahannya, Isom menegaskan bahwa kita harus punya keyakinan dalam hal belajar dan meraih ridha Allah SWT. Keyakinan kepada Rasulullah SAW juga harus ditanamkan. Ada 3 keyakinan menurutnya yang harus kita jaga yaitu, kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan orang tua. Rasulullah SAW menuntun manusia dari jahiliyah ke masa yang lebih baik. Tegasnya, "Kita harus yakin kepada Rasul kendatipun tidak pernah bertemu. Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Barangsiapa yang yakin kepada Allah SWT maka harus mengikuti Nabi Muhammad SAW. Barangsiapa yang cinta kepada Allah SWT maka harus mencintai nabinya. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan," ujar Isom.
Yang ketiga adalah yakin kepada orang tua, juga guru. Orang tua yang melahirkan kita di dunia. Orang tua dan guru punya keinginan anaknya untuk menjadi yang lebih baik. "Hidup itu harus ada keyakinan, harus ada pegangan. Ibarat pesawat harus ada navigasinya. Sebuah kapal membutuhkan kompas agar tidak terombang ambing," lanjutnya.
Sebelum mengakhiri pemaparan, Isom mendorong peserta untuk menjadi pengurus rohis SMP yang aktif. Kalau ada masjid atau mushola di sekolah harus dihidupkan syiarnya. "Kalian adalah calon pemimpin masa depan negeri ini. Kalau akhlaknya bagus maka baguslah negeri kita, kalau tidak, maka hancur negeri kita," pungkas Isom. (Rudi AS/dod)
Bagikan: