Pangandaran (Pendis) - Direktorat Pendidikan Agama Islam (DitPAI) sebagai salah satu entitas di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam memiliki peran yang sangat strategis dalam mengembangkan Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah yang berada di bawah binaan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah. Dengan fokus kepada satu mata pelajaran maka diharapkan pegawai DitPAI dapat lebih meningkatkan kemampuan manajerial sekaligus memantapkan tata kelola kelembagaan.
Direktur Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam, Dr. Amin Haedari mengajak seluruh jajaran pegawai di lingkungan Direktorat PAI untuk makin meningkatkan kemampuan manajerial ke depan. Dari hasil evaluasi laporan kinerja tahun 2014 telah menunjukkan indikator yang baik.
Hal ini bisa dijelaskan melalui penyerapan anggaran yang tepat jumlah, tepat waktu dan tepat sasaran. Tak hanya itu, di daerah dengung Pendidikan Agama Islam mulai disambut baik oleh pihak pemerintah daerah setempat. Sebagai contoh, sekarang kegiatan "Pentas PAI" yang merupakan salah satu ikon Direktorat Pendidikan Agama Islam banyak disupport oleh pemerintah daerah. "Gorontalo telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerjasama dalam hal pengadaan PAI Unggulan," papar Amin.
Karenanya selain patut disyukuri, Amin tak henti mengingatkan pegawainya untuk bermental pejuang, "berjuang untuk pengelolaan yang lebih baik." Demikian ia sampaikan di depan pegawainya dalam acara Orientasi Peningkatan Kemampuan Manajerial PAI di Pangandaran, (29/04/2015).
Kasubdit PAI SMP Direktorat Pendidikan Agama Islam, Dr. Nifasri menambahkan bahwa pekerjaan DitPAI bukan main pentingnya dan mulia karena menyangkut nasib anak bangsa. "Hampir 38 juta siswa Indonesia mendapat pembinaan Pendidikan Agama Islam di sekolah, itu pertanda PAI menentukan kemajuan bangsa Indonesia."
Sementara itu Dr. Unang Rahmat yang baru beberapa bulan menjadi lokomotif Sub Direktorat PAI SMA merasakan meskipun Direktorat PAI hanya mengurusi satu mata pelajaran namun justru memberikan keunggulan karena lebih fokus dan langsung dirasakan manfaatnya ke seluruh sasaran yakni para siswa dan stakeholder diantaranya melalui kegiatan belajar mengajar dan ekstra kurikuler Pendidikan Agama Islam (PAI), Pelatihan Bimbingan Teknis para guru dan pengawas PAI serta Bantuan Beasiswa.
"Alhamdulillah dampak dari peningkatan manajerial pegawai sekarang guru PAI jauh lebih pede alias percaya diri, merasa sejajar dengan guru-guru lain, sehingga ke depannya akan memantapkan tata kelola kelembagaan," imbuh Unang dalam paparannya.
(wik/sya/ra)
Bagikan: