Semarang (Pendis)--Pertemuan yang membahas terkait rencana Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 diadakan di Kampus UIN Walisongo Semarang pada Selasa, 19 Desember 2023. Acara ini dihadiri oleh 3 narasumber, yaitu Nizar Ali, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI yang juga sekaligus Plt Rektor UIN Walisongo Semarang), Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, dan Ahmad Zainul Hamdi, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
Dalam paparannya, Nizar mengungkapkan bahwa AICIS merupakan satu-satunya konferensi internasional tentang studi Islam yang diselenggarakan di bawah Kementerian Agama RI. AICIS merupakan perhelatan akademik internasional terbesar di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), dengan fokus utama pada studi Islam. Dirinya juga memberi penekanan untuk merekrut peserta lebih ketat lagi untuk AICIS 2024 ini, karena dalam AICIS, kualitas lebih diutamakan daripada kuantitas.
“Salah satu aspek penting dalam AICIS adalah seleksi peserta yang berkualitas dan mampu dipublikasikan di jurnal internasional ternama seperti Scopus dan SINTA,” Nizar menekankan.
Selanjutnya, Ramdhani berharap melalui platform ini, jaringan kerja sama tidak hanya terbentuk di antara PTKI, tetapi juga melibatkan akademisi internasional. Harapannya bukan hanya berdiskusi tentang isu akademik semata, tetapi juga merancang agenda-agenda kerja sama. Guru besar UIN Bandung ini menekankan pentingnya agar isu-isu keuangan tidak menghalangi agenda-internasional yang dihasilkan dan tidak menjadi penghalang.
“Diharapkan agenda-agenda internasional ini tidak terhambat pada isu-isu keuangan. karena pada hari ini, keuangan itu sudah tidak menjadi isu.” tandas Ramdhani.
Ditutup dengan Zaenul Hamdi, akrab disapa Inung, yang menekankan pentingnya menjaga reputasi AICIS. Menurutnya, AICIS yang sangat bergengsi ini masih kurang memiliki sentuhan atau nuansa internasional. Untuk itu, Inung mendorong agar AICIS tahun 2024 menjadi bagian dari kalender akademik internasional dalam bidang kajian keislaman atau studi agama.
“Penyelenggaraan AICIS tahun depan akan melibatkan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Asia Tenggara yang memiliki program studi islam atau studi agama, atau studi apapun yang terkait dengan tema AICIS tahun 2024.” Ungkapnya.
Dalam penyeleksian makalah yang akan dipresentasikan, Prof. Zaenul Hamdi menjelaskan bahwa hanya makalah yang memenuhi standar untuk dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi yang akan dipilih untuk AICIS. Standar penerimaan makalah tersebut adalah apabila makalah tersebut layak untuk dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi seperti SINTA 1, 2, dan 3.
“Types yang terpilih adalah types yang layak untuk AICIS. Standar keterpilihan types itu aalah jika memang layak untuk publish di jurnal internasional bereputasi yang kita miliki atau Sinta 1,2,3.” tutup Inung.
Dengan adanya konferensi internasional AICIS, diharapkan para akademisi dan peneliti di bidang studi Islam dapat berkontribusi secara nyata dan memperkaya wacana keilmuan Islam di tingkat internasional. Melalui kerja sama dan kolaborasi yang kuat, diharapkan AICIS akan menjadi platform yang bergengsi bagi para ilmuwan untuk berbagi pengetahuan dan merangsang perkembangan studi Islam di Indonesia maupun dunia.
Tags:
AICIS 2024Bagikan: