Purworejo (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa para wisudawan merupakan agent of change, agen perubahan terhadap pola pikir yang merupakan tujuan dasar dari pendidikan. Hal ini disampaikan Ramdhani saat memberikan orasi ilmiah pada kegiatan wisuda Sarjana ke VIII STAI An- Nawawi di Purworejo, Minggu (20/3/2022).
Ramdhani menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan juga Perguruan Tinggi yang telah berhasil menjalankan tugas “memanusiakan manusia” dengan memberikan Pendidikan Islam dan mencetak manusia terpelajar. Spirit membangun peradaban manusia, pembelajaran sangat penting dalam konteks kemanusiaan.
“Spirit membangun peradaban manusia, pembelajaran menjadi penting dalam konteks kemanusiaan, pengetahuan adalah sumber daya yang paling strategis pada unsur kemanusiaan, dan pembelajaran merupakan kebutuhan yang paling substansial karena pengetahuan tidak akan bertambah tanpa melalui proses pembelajaran yang baik,” kata Ramdhani dalam orasi yang bertema “Transformasi Kelembagaan Menjadi Institut Agama Islam dari Pesantren untuk Bangsa”.
Menurutnya, manusia terpelajar menampakkan eksistensinya dengan menghadirkan nilai-nilai ilahiyah, karakter ihsan dalam berbagai aspek kehidupan. Kata IHSAN merupakan akronim dari integritas, humanisme, spiritualitas, adaptability, nationality," kata Ramdhani dalam orasi yang bertema “Transformasi Kelembagaan Menjadi Institut Agama Islam dari Pesantren untuk Bangsa”.
Integritas artinya bahwa proses pengajaran di perguruan tinggi tidak hanya sebatas transformasi keilmuan atau mengajarkan ilmu pengetahuan sehingga mahasiswa harus memahami betul tentang eksistensi dia sebagai manusia dengan integritas yang baik. Mahasiswa harus memahami baik tentang makna kejujuran dalam kehidupannya, ucap Ramdhani.
Selanjutnya, Humanisme atau kemanusiaan. artinya proses pendidikan yang berlangsung harus mampu menampilkan nilai-nilai kemanusiaan. Setiap proses pengajaran jangan sampai menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa.
"Jangan kita bebani mahasiswa kita dengan hal yang di luar kemampuan mereka. Sebab esensi dari humanisme adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai porsinya. Humanisme menjadi penyeimbang dari konsep integritas," ujarnya.
Ketiga, spiritualitas. artinya orang yang memiliki nilai-nilai spiritual, aktivitasnya selalu diniatkan sebagai ibadah. Orang yang sadar bahwa proses dan eksistensi hidupnya adalah memberikan makna terhadap orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri, maka dia memiliki nilai spiritual yang baik, jelas Ramdhani.
Keempat adalah adaptasi. artinya kemampuan manusia untuk menyelaraskan diri dan berdialog dengan lingkungan strategis di sekitarnya, tanpa kehilangan identitasnya. Menurut Ramdhani, adaptasi harus menjadi kekuatan untuk memahami, bahwa sebuah lembaga pendidikan harus menghadirkan anak zaman.
Ia menjelaskan, dalam konteks pendidikan, dinamika zaman hari ini adalah kebutuhan manusia terhadap penguasaan teknologi. "Orang yang hebat pada hari ini adalah orang yang mampu membaca masa depan dengan baik,” jelasnya.
Kelima adalah Nasionalisme atau kebangsaan. Ramdhani menjelaskan, proses pendidikan harus mengajarkan kecintaan pada Tanah Air. Itu adalah bagian dari batang tubuh seorang manusia dan dalam diri kita bahwa mencintai Tanah Air adalah bagian daripada iman," ujarnya.
Ramdhani juga berpesan kepada seluruh wisudawan agar terus semangat belajar, karena masa depan diraih dengan cara terus belajar. “Orang terpelajar adalah pemilik masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar yang akan menjadi pemilik masa depan, . Eksistensi belajar adalah eksistensi kehidupan, berhentinya belajar adalah berhentinya kehidupan.” tegasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Berjan Purworejo sekaligus Ketua Dewan Senat STAI An- Nawawi Purworejo, Achmad Chalwani dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada hari ini para wisudawan sudah dinyatakan lulus dan harus siap untuk memberikan kontribusi yang terbaik untuk masyarakat, negara, bangsa dan agama.
“Kita berharap Lembaga Pendidikan kit aini menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Islam yang akan mencetak cendikiawan hari esok dengan mahasiswa yang santri dan santri yang mahasiswa. Progesif dinamis dan mencetak kulusan integrity capabilty serta qurani yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai akademik ilmiah dan agama yakni Pendidikan berbasis Pesantren, sebab alternatif Pendidikan terbaik adalah Pondok Pesantren yang dikelola dengan tata organisasi modern tetapi dengan metode Pendidikan salafi, tegasnya.
Tags:
STAIANBagikan: