Makassar (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani menghadiri langsung rapat kerja UIN Alauddin Makassar tahun 2023 di Hotel Sultan Alauddin, Kota Makassar.
Pada kesempatan itu, mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu membuka langsung rapat kerja UIN Alauddin Makassar.
Dalam sambutannya, Guru Besar Teknologi Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu mengapresiasi capaian capaian UIN Alauddin Makassar.
"Capaian capaian yang ditorehkan UIN Alauddin Makassar merupakan prestasi luar biasa dan apresiasi semua itu dan saya berharap apa yang diperoleh tahun 2022 dipertahankan dan tentu saja dikembangkan," ujarnya.
Muahmmad Ali Ramadhani berharap, UIN Alauddin Makassar menjadi destinasi akademik di masyarakat khususnya dikawasan Indonesia Timur.
"Saya berharap UIN Alauddin Makassar menjadi kawasan akademik untuk masyarakat terkhusus di Indonesia Timur," ujarnya.
"Kita berharap paling tidak masuk 500 dunia sebagai upaya menunjukkan kepada khalayak bahwa UIN Alauddin Makassar rekognisi di dunia internasional," pungkasnya.
Sebelumnya, Rektor UIN Alauddin Makassar dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan telah memaparkan capaian capaian UIN Alauddin Makassar.
Diantaranya capaian akreditasi yang sangat massif. Dari akreditasi A yang jumlahnya 12 sekarang sudah 19 yang sebelumnya tidak ada unggul sekarang 2 unggul, akreditasi baik sekali 2019 tidak, tapi sekarang sudah 6 dan di tahun 2022 tidak ada lagi terakreditasi C.
Capaian selanjutnya adalah artikel terindeks scopus atau bereputasi. Tahun 2019 ada 10 artikel dan 2022 sebanyak 35 artikel.
Sementara jurnal bereputasi yang dimiliki UIN Alauddin Makassar merupakan salah satu yang terbesar di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Selanjutnya, jumlah guru besar yang dimiliki UIN Alauddin Makassar dilaporkan memiliki guru besar terbanyak setelah UIN Jakarta.
Kemudian, Pembayaran P1, P2 dan P3, dan BKD tadinya dibayar 6 bulan namun semenjak tahun 2020 dibayar setiap bulan. Begitu pembayaran IKU yang dibayar 3 bulanan, namun semenjak tahun 2021 dibayar setiap bulan.
Selain itu, sistem pembayaran di UIN Alauddin Makassar telah mengikuti perkembangan zaman yakni menggunakan aplikasi bernama Selebrasi.
Kemudian capaian prestasi mahasiswa terus mengalami peningkatan yakni dari tahun 2019 sebanyak 66 penghargaan dan di tahun 2022, 100 penghargaan. (is)
Tags:
PTKINKerenBagikan: