Banda Aceh (Pendis) - Kontingen IAIN Tulungagung meraih 5 emas dari 6 emas yang diperebutkan pada cabang catur Pekan Ilmiah Olahara Seni dan Riset (PIONIR) VIII Tahun 2017 di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Prestasi ini cukup membangggakan tidak saja bagi atlet tetapi seluruh keluarga besar IAIN Tulungagung.
Rektor IAIN Tulungagung Maftuhin sangat bangga dan memberikan selamat kepada anak didiknya yang telah bekerja keras berebut prestasi di ajang nasional. "Sebagai pimpinan saya salut dan bangga pada kalian, yang telah mengharumkan nama IAIN Tulungagung dalam ajang PIONIR Tingkat Nasional," ujar Maftuhin.
Nur Efendi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan yang juga Pimpinan Kontingen mengatakan,"capaian kejuaraan merupakan prestasi anak-anak kami dari proses perjuangan yang panjang". Medali emas pertama diperoleh dari cabang catur klasik putra atas nama Iqbal dan emas kedua dari cabang catur kilat putra atas nama Fajar. Sedangkan emas ketiga diperoleh dari cabang catur klasik puteri atas nama Desti. Keduanya adalah mahasiswa semester dua Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Sedangkan emas ke-4 dan 5 diperoleh dari catur katagori lainnya. Medali perak berasal dari lomba puteri catur klasik atas nama Purki, mahasiswa FITK Semester 6 dan cabang Kilat Puteri atas naam Desti mahasiswa FEBI semester 2.
Ditanya tentang persiapan dalam menghadapi PIONIR Aceh Maftuhin mengatakan anak-anak didiknya selalu diikutkan dalam even pertandingan baik di level kabupaten Tulungagung maupun Jawa Timur. Selain itu melalui prosen latihan dan pembinaan intensif dari para pelatih.
"Kampus memberi peluang laga tanding dan mengikuti even-even olahraga catur agar mereka mempunyai motivasi dan mental juara," tandas Maftuhin. Buah dari pembinaan, Fajar pernah menggondol juara satu UNHAS Cup di Makassar (2016), dan menjuarai beberapa even di Jawa Timur.
Para atlet catur yang berlaga di Aceh ini kata Nur Efendi merupakan aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bakat Minat IAIN Tulungagung. Mereka rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Karenanya setiap kali mereka memperoleh kemenangan dan mendapat uang pembinaan mereka berikan kepada kedua orang tuanya.
Kepada para juara Maftuhin akan memberikan apresiasi beasiswa prestasi non-akademik di kampus. "Karena rata-rata mereka berasal dari keluarga kurang mampu semua atlet telah mendapat Unit Kuliah Tunggal (UKT) Nol alias gratis sejak masa penjaringan sebagai mahasiswa".
Sampai berita ini diturunkan, IAIN Tulungagung telah mengantongi 6 medali emas, yaitu dari cabang volly ball putra mengalahkan UIN Walisongo Semarang. Dan tim puteri akan memperebutkan perunggu melawan UIN Riau, Minggu (30/04).
Kontingen IAIN Tulungagung terdiri dari 41 atlet, 6 ofisial, 3 pendamping dan 1 pimpinan kontingen. Mengikuti 8 cabang olah raga seni dan riset dalam PIONIR UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Saat ini IAIN Tulungagung mempunyai 32 UKM untuk membina dan melatih bakat, minat dan keahlian para mahasiswa.
IAIN Tulungagung saat ini mempunyai 4 Fakultas, 33 jurusan pada S1 dan 8 Prodi pada S2, dan 2 Prodi S3 dengan jumlah mahasiswa sekitar 12.389 orang. Melalui motto: "Datang untuk silaturrohim bukan mencari musuh", IAIN Tulungagung bertekad menjadi juara umum. (RB/dod)
Bagikan: