Jakarta (Pendis) - Mahasiswa harus mempunyai idealisme sebagai model untuk melakukan gerakan dan perjuangan. Karena mengelola organisasi kemahasiswaan yang bersifat non-profit membutuhkan kekuatan dan daya juang tersendiri disaat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi.

Demikian pesan yang disampaikan Direktur Pendidikan Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendidikan Islam, Amsal Bakhtiar saat menerima kunjungan (audiensi) Pengurus Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadits se-Indonesia (FKMTHI) masa bakti 2016-2017 di Jakarta (25/04/16).

Wujud idealisme mahasiswa tersebut, lanjut Amsal adalah selalu semangat menimba dan menggali ilmu pengetahuan, menjalankan program kemahasiswaan untuk kepentingan masyarakat dan mempertanggungjawabkan segala sesuatunya terutama yang bersangkutan dengan dana publik.

Amsal Bakhtiar memberikan apresiasi dan rasa gembiranya atas kedatangan 8 orang perwakilan pengurus FKMTHI yang baru saja melaksanakan Rapat Kerja beberapa waktu lalu.

Para mahasiswa yang tergabung dalam FKMTHI menyampaikan Program Kerja Masa Khidmat 2016-2017; diantaranya Sekolah Kader Tafsir (SKT), Bakti Yatim: Pesantren Kilat dan Santunan Yatim Piatu, Wisuda Akbar Hamilul Quran dan Harlah FKMTHI, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, Study Comaparative dan Gebyar Seni Internasional.

Menanggapi rencana program yang disampaikan Amsal berpesan agar memprioritaskan program-program yang ada sehingga terlaksana. "Lakukan prioritas program disesuaikan dengan tingkat kepentingan, pendanaan dan waktu yang tersedia," kata Amsal.

Bersama Direktur Pendidikan Tinggi Islam turut mendampingi, Ruchman Basori, Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Diktis Kementerian Agama RI. Sementara rombongan mahasiswa FKMTHI dipimpin oleh Enok Ghosiyah, Mahasiswa Tafsir Hadits IAIN Banten dan 7 pengurus harian lainnya.

Pada kesempatan ini, Ruchman Basori mengatakan bahwa ada beberapa program pengembangan kemahasiswaan yang saat ini ada dalam DIPA Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, diantaranya Bantuan Bidik Misi PTKIS, Bantuan Mahasiswa Tahfidzul Qur`an, Bantuan Mahasiswa Berprestasi dan Bantuan Pengembangan Organisasi Kemahasiswaan.

Kepada Pimpinan FKMTHI, Ruchman berharap agar FKMTHI dapat dijadikan sebagai wadah yang strategis untuk pengembangan kemahasiswaan utamanya dalam upayanya menyelesaikan berbagai masalah-masalah kebangsaan, keagamaan dan kemasyarakatan yang kian hari kian komplek.

"Program yang baik adalah program yang dapat dilaksanakan, jangan muluk-muluk, namun bisa menjawab apa yang sedang dibutuhkan mahasiswa Tafsir Hadits saat ini," tandasnya.

(Ruchman Basori/dod)