Lombok (Pendis) - Dalam kegiatan Koordinasi Perguruan Tinggi Penyelenggara Beasiswa Studi yang dilaksanakan oleh Subdit Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Lombok, Kamis (28/4/2017), Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Nizar Ali menyampaikan pentingnya koordinasi antara Kementerian Agama (Kemenag) dengan Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) agar pelaksanaan pada tahun 2017 lebih baik. "Kami ingin lebih banyak mendengar dari bapak dan ibu yang mewakili PTP beasiswa studi atas setiap persoalan yang menghambat agar target program 5000 doktor tercapai."
Di hadapan 29 PTP, yang terdiri dari 17 PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) dan 12 PTU (Perguruan Tinggi Umum), Nizar meminta agar penerima beasiswa bisa lulus tepat waktu. "Ke depan perlu adanya afirmasi dari program pasca sarjana untuk mengumumkan progres report mahasiswanya. Kita ingin penerima beasiswa Kemenag bisa lulus tepat waktu. Untuk itu pihak pasca sarjana diharapkan selalu memonitor mahasiswanya. Bila perlu pasca membuat terobosan efisiensi waktu, misalnya seminar proposal bisa dilaksanakan pada semester dua, dengan harapan semester enam disertasinya selesai dan lulus pada waktunya," harapnya.
Kasubdit Ketenagaan, Syafi`i menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka koordinasi, evaluasi, dan persiapan seleksi program 5000 doktor dalam negeri tahun 2017. "Pertemuan ini mempunyai tiga tujuan. Pertama, mensosialisasikan kepada PTP Beasiswa Studi dalam negeri selaku mitra terkait program-program kerjasama yang dibuka tahun ini. Hal ini disebabkan ada perubahan secara teknis sehingga kami harapkan PTP bisa menyesuaikan. Kedua, kita melakukan revew dan evaluasi program 5000 doktor yang sudah kita mulai 3 tahun lalu, khususnya masukan dari mitra PTP. Ketiga, memanfaatkan forum ini untuk membuat memperbaiki skema seleksi penerimaan peserta program 5000 doktor dalam negeri, baik PTKIN maupun PTU," papar Syafi`i.
Kasubdit Ketenagaan juga memberitahukan bahwa pelaksanaan ujian berbeda dengan tahun lalu, tahun 2017 ini akan digelar serentak oleh perguruan tinggi penyelenggara. "Tes ujian pada PTKIN akan dilakukan dalam waktu yang bersamaan, yaitu tes TPA, bahasa inggris, bahasa arab, dan proposal disertasi. Sedangkan bagi PTU diserahkan kepada perguruan tinggi penyelenggara," ungkapnya.
Dalam rangka perluasan akses, Kemenag akan bekerjasama dengan lebih banyak perguruan tinggi umum. "Program 5000 doktor dalam negeri tahun ini diperluas aksesnya dengan melibatkan lebih banyak PTU baru, antara lain UI, UM, dan Unibraw dengan target calon yang diterima sebanyak 650 peserta," pungkas Kasubdit Ketenagaan. (ogie/dod)
Bagikan: