Tangerang (Pendis)- Kementerian Agama kembali menyelenggarakan Annual Conference Research Proposal (ACRP). Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung pada 22 s.d 24 November 2021di Tangerang merupakan ajang kompetisi para perwakilan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Negeri dan Swasta untu meperoleh bantuan Litapdimas (Penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat) dari Kemenag pada tahun anggaran 2022.
“Ada 996 proposal nominee dari sejumlah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang akan dipresentasikan di hadapan para reviewer,” ungkap Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Suyitno ketika menyampaikan laporan saat pembukaan kegiatan ACRP, Senin (22/11/2021).
Suyitno menyampaikan, 2.957 proposal yang masuk lolos seleksi 996 proposal nomimee. rencana penelitian yang telah didaftarkan pada 2020. Para reviewer akan menguji dan menyeleksi dengan ketat guna menyaring 996 proposal sehingga akan terpilih sebagai calon nominee penerima bantuan, ucapnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan ACRP sebagai forum menegaskan kembali komitmen kita semua untuk terus mengokohkan khittah dan peran perguruan tinggi keagamaan Islam, melalui peningkatan kualitas riset, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kualitas kajian dan pengetahuan, termasuk dalam kajian keislaman (islamic studies), diklaim mulai meredup oleh karena ruang dialog dan ruang berfikir seakan-akan dibatasi. Otoritas dunia akademik tertekan oleh otoritas sosial, termasuk otoritas sosial-politik. Dan, kesadaran keindonesiaan mulai melemah oleh karena pluralitas dan jati diri keindonesiaan tidak diinternalisasi dan diperkenalkan dengan maksimal,”ujar Dhani.
Oleh karenanya, moderasi beragama menjadi keharusan untuk digelorakan, utamanya, di kalangan PTKI. Moderasi beragama harus mejadi salah satu “pil” untuk mengobati di antara tantangan dan problematika yang dihadapi bangsa ini. Moderasi beragama merupakan cara berfikir dan menempatkan faham keagamaan yang sesuai dengan hakikat atau fungsi agama dan linier dengan ideologi kebangsaan, ucapnya.
Saya ingin mendorong kepada para dosen PTKI, untuk melakukan jihad dengan sekuat tenaga dalam wujud melakukan riset tentang bagaimana peran dan khittah PTKI itu diselenggarakan, juga relasi Islam dan ilmu pengetahuan serta relasi Islam dan negara menjadi isu yang perlu diangkat dalam kajian riset itu. Demikian juga dengan publikasi ilmiah sebagai sarana dakwah PTKI,ujar Dhani.
“Berkaryalah dengan menghasilkan tulisan yang produktif, tulisan yang mampu mendakwahkan umat untuk memiliki komitmen kebangsaan yang kuat. Dan, pengabdian masyarakat sebagai wujud dari khidmah PTKI, maka dosen PTKI perlu “turun gunung” untuk melakukan dampingan dan pembinaan secara nyata kepada seluruh lapisan masayarakat,” pungkasnya.
Tags:
#ACRPBagikan: