Batam (Kemenag) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit. PTKI), Ditjen Pendidikan Islam membangun 30 unit gedung perkuliahan di berbagai fakultas, 4 unit gedung perpustakaan, 7 unit laboratorium, 6 unit ruang dosen, 2 unit auditorium dan 1 unit asrama putri pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Pembangunan sarana prasarana pendidikan bagi UIN, IAIN dan STAIN dialokasikan pada 32 PTKIN dengan memakai skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2017 dengan total Rp. 1.051.670.000.000, (satu trilyun limapuluh satu milyard enamratus tujuhpuluh juta rupiah).
Informasi itu disampaikan oleh Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan, Syafriansyah pada saat membacakan sambutan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam, pada Koordinasi dan Evaluasi Pembangunan SBSN Angkatan II di Batam pada Rabu (12/07). Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Nizar Ali mengatakan selain konsen pada peningkatan mutu pembelajaran, mutu dosen dan mahasiswa, PTKIN juga harus ditingkatkan sarana dan prasarana pendidikannya, seperti ketercukupan ruang kuliah, laboratorium, gedung perpustakaan, sport center dan juga pusat kegiatan mahasiswa.
"Kekurangan ruang kelas untuk perkualiuahan mendesak dipenuhi karena jumlah mahasiswa yang kuliah di UIN, IAIN dan STAIN meningkat drastis," kata Nizar. Di hadapan 120 orang pengelola SBSN yang berasal dari 32 PTKIN penerima, Nizar Ali berpesan agar menjalankan proyek SBSN dengan baik. "Jangan aneh-aneh, ikuti aturan yang ada sesuai dengan aturan pengadaan barang dan jasa pemerintah dan ketentuan lainnya," harapnya.
Sebagaimana diketahui sejak tahun 2015 Kementerian Agama mendapat mandat untuk mengelola dana SBSN yang diperuntukkan untuk membenahi sarana dan prasarana PTKIN. Pada Tahun Anggaran 2015 dibangun 23 unit gedung perkuliahan dialokasikan di 7 PTKIN dengan total biaya pembangunan sebesar Rp. 280.900.000.000,-. Diantaranya IAIN Padang Sidempuan, IAIN Padang, IAIN Raden Intan Lampung, IAIN Maulana Hasanudin Banten, IAIN Salatiga, IAIN Tulung Agung dan IAIN Palu. Tahun Anggaran 2016 ada 36 unit gedung perkuliahan di bangun yang dperuntukan untuk 25 PTKIN se-Indonesia, 5 perpustakaan, 5 laboratorium, 5 ruang dosen dan 1 auditorium dengan total biaya pembangunan sebesar Rp. 895.000.000.000,-.
Syafriansyah melaporkan bahwa koordinasi dan evaluasi SBSN pada kwartal kedua ini dimaksudkan agar para pengelola SBSN pada PTKIN memahami dengan benar aturan main, cepat dan tanggap menyelesaikan pembangunan dan masalah-masalah yang ada serta mendorong optimalisasi capaian pembangunan.
Kegiatan Koordinasi dan Evaluasi SBSN ini selain dihadiri oleh para pengelola SBSN pada PTKIN, juga dihadiri Rektor IAIN Ponorogo Siti Maryam, Rektor Surakarta Mudhofir, Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pendis Kastolan, Kasi Kemahasiswaan Ruchman Basori, Kasi Sarpras pada PTKIN Nur Yasin dan Kasi Sarpras PTKIS Otisia Arinindiyah. (Ruchman Basori/dod)
Bagikan: