Batang (Kemenag) – Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama, Sahiron, menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing dan keterampilan abad 21 bagi mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI). Hal ini disampaikannya saat melakukan pembinaan di Universitas Selamat Sri (UNISS) Batang, Minggu (27/4/2025).
Dalam kunjungannya, Prof. Sahiron mendorong seluruh sivitas akademika FAI UNISS untuk menguatkan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi—pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—secara optimal. Menurutnya, kualitas lulusan akan sangat ditentukan oleh keseriusan perguruan tinggi dalam menjalankan ketiganya.
“Mahasiswa FAI tidak cukup hanya paham keilmuannya, tetapi juga harus mampu membaca Al-Qur’an dengan fasih, menguasai bahasa Arab dan Inggris, serta memiliki skill tambahan yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada UNISS atas kontribusi aktifnya dalam mencerdaskan generasi bangsa. Prof. Sahiron menilai, keberadaan perguruan tinggi swasta sangat strategis dalam memperluas akses pendidikan tinggi di Indonesia.
“Tanpa kehadiran kampus swasta seperti UNISS, negara tidak akan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Karena itu, peran kampus swasta sangat vital dalam mendukung pemerataan pendidikan,” ungkapnya.
Prof. Sahiron juga mengingatkan pentingnya peran dosen dalam menghasilkan riset-riset aplikatif yang dapat menjawab persoalan riil masyarakat. Ia menekankan bahwa perguruan tinggi harus menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan sosial di lingkungannya.
“Dosen tidak hanya hadir di kelas, tetapi juga harus terjun dalam penelitian dan pengabdian yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” tegasnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama untuk memperkuat kapasitas lembaga pendidikan tinggi keagamaan dalam mencetak lulusan yang unggul, adaptif, dan siap menghadapi tantangan global.
Bagikan: