Langsa (Pendis) --- Dosen Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Yogi Febriandi menjadi presenter [pembawa acara] pada acara Symposium Indonesia Forum ke-42 di Asia Center, Universitas Melbourne, Australia.
Ketua Program Studi Pemikiran Politik Islam ini mempresentasikan hasil penelitian terbarunya berkaitan dengan Politik Rekognisi dan Masyarakat Adat di Indonesia Setelah Reformasi yang didukung oleh The Asia Foundation, Indonesia. Penelitiannya melihat perkembangan kebijakan pemerintah Indonesia terhadap Masyarakat adat dan implikasinya terhadap munculnya kesadaran masyarakat adat untuk membangkitkan kembali identitas kesukuan mereka.
"Alhamdulillah saya mendapatkan undangan langsung dari Asia Center, University of Melbourne atas hasil penelitian yang dianggap membuka diskusi baru terhadap identitas dan kebijakan rekognisi Masyarakat adat di Indonesia", imbuh Yogi, pada Rabu (23/11/2023).
Yogi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan IAIN Langsa, terutama Rektor IAIN Langsa, Ismail Fahmi Arrauf Nasution yang telah memberikan dukungan dan kesempatan bagi beliau untuk mengikuti acara ini. Dukungan atas kunjungan ini sebagai wujud nyata visi IAIN Langsa kedepan untuk meningkatkan kontribusi dalam forum internasional dan memperluas jaringan kerja sama dengan institusi pendidikan di luar negeri.
Rektor IAIN Langsa Ismail Fahmi Arrauf Nasution berpesan agar kunjungan dosen IAIN Langsa ke Melbourne ini dapat membawa pulang manfaat yang berarti bagi institusi, terutama peluang bagi dosen dan mahasiswa IAIN Langsa kedepan untuk mengikuti konferensi internasional di kampus-kampus Australia.
Selain itu, diharapkan kunjungan ketua Prodi Pemikiran Politik Islam ini dapat menjadi langkah awal untuk membuka peluang kerjasama dalam bidang penelitian dengan University of Melbourne, terutama dalam kajian pengungsi.
Kunjungan Ketua Prodi Pemikiran Politik Islam IAIN Langsa juga berkaitan dengan gagasan untuk menginisiasi hubungan antara Prodi Pemikiran Politik Islam dan kelompok riset pengungis luar negeri di School of Geography, Earth, and Atmospheric sciences.
"Diharapkan hubungan ini akan membuka jaringan kerjasama penelitian dan pusat studi pengungsi di Prodi Pemikiran Politik Islam, IAIN Langsa", tukas Rektor.
Sebagaimana yang diketahui Kota Langsa telah dikenal oleh Masyarakat dunia sebagai kawasan dengan pengelolaan pengungsi yang baik. Namun belum ada Pusat Studi ataupun kelompok riset yang dibentuk pada kampus-kampus di Langsa, Aceh.
"Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk pertukaran ide dan pengalaman yang berharga dalam upaya meningkatkan kualitas penelitian di IAIN Langsa", demikian pungkas Rektor. (Syahrial/Piki)
Bagikan: