Semarang (Pendis) - Saat ini muncul banyak penafsir dadakan dan kadang mengalahkan mufasir yang alim di bidangnya. Termasuk saudara-saudara mahasiswa Tafsir Hadits sebagai calon-calon penafsir dikalahkan oleh orang yang tidak mempunyai latar belakang keilmuan tafsir dengan baik.
Penyakit paling merasa benar (truth claim) sendiri dan meganggap yang lain salah adalah penyakit yang sedang menggejala akhir-akhir ini di tengah-tengah kita. Mahasiswa dan Sarjana Tafsir Hadits harus hadir, turun gunung menjadi pemimpin wacana ilmu-ilmu ke-Islaman agar masyarakat Indonesia tercerahkan.
Pandangan itu disampaikan Ruchman Basori, Kasi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional dalam rangka Pekan Ilmiyah Nasional mahasiswa tafsir hadits se-Indonesia, Jum`at (19/11/16) di Semarang.
Kegiatan Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) diinisiasi oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadits Indonesia (FKMTHI) dikomandani Enok Daniyatul Ghoni berlangsung tanggal 17-19 November 2016 di UIN Walisongo Semarang.
Ditambahkan oleh Ruchman Basori, kebutuhan akan hadirnya para mufasir dan ahli agama yang memberikan kesejukan, kedamaian dan pencerahan kepada umat sangat dinantikan. "Ini adalah peluang bagi Anda semua, bisa disalurkan dengan menulis, berdiskusi dan menggelar berbagai seminar dan halaqah tentang bagaimana Islam Indonesia," kata Ruchman.
Muhsin Jamil, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora memandang positif dan tepat digelarnya kegiatan Pekan Ilmiyah Nasional oleh FKMTHI. "Kegiatan ini menjadi wasilah mahasiswa TH berperan aktif memberikan pencerahan dan solusi atas problem-problem pemikiran keagamaan," kata Muhsin Jamil.
Muhsin menganggap munculnya penyakit sosial (patologi sosial) di masyarakat, salah satunya bisa diatasi dengan pencerahan terus-menerus akan pengetahuan agama yang cukup. Peran mahasiswa TH sangat strategis dalam memandu wacaa keagamaan yang tidak saja mencerahkan namun solutif.
PIMNAS diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya Call For Paper dan Paper Panel, Stadium General dengan meghadirkan Prof. KH. Dr. Nasaruddin Umar, M.A, Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Mantan Wakil Menteri Agama RI, Waryono Abdul Ghofur (Pakar Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta), Dr. H. M. Muhsin Jamil, M.A (Pakar Tafsir UIN Walisongo Semarang). Seminar Nasional menghadirkan Dra. Hj. Khofifah Indar Pawarangsa, (Menteri Sosial RI), KH. Maruf Amin, (Ketua Umum MUI), dan Ruchman Basori, (Kasi Kemahasiswaan Dikti Islam Kementerian Agama RI). Selain itu digelar Launching Buku: Biografi Mufasir Nusantara, dan even Bazar Buku dan Inagurasi Budaya.
Enok Daniyatul Ghonie, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadits Indonesia (FKMTHI) mengucapkan terimakasih kepada banyak pihak terutama Kementerian Agama RI dan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo yang telah memberikan dukungan yang sangat berarti dalam kegiatan ini.
Enok berharap kegiatan PIMNAS ini mampu mebangkitkan kajian-kajian dan riset-riset ilmiah di bidang tafsir hadits sehingga ilmu ini bermanfaat untuk menyelesaikan berbagai masalah kehidupan. (@viva_tnu/dod).
Bagikan: