Kuala Lumpur (Pendis) - Mengokohkan eksistensi IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang digagas sebagai universitas siber pertama di lingkungan Kementerian Agama, kerjasama internasional menjadi keharusan guna meningkatkan reputasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai universitas siber di tingkat regional.
Guna mendongkrak reputasi tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani bersama rombongan melakukan lawatan ke Asia e University (AeU) pada Senin (6/5/2024).
Kampus yang sudah berpengalaman 15 tahun menerapkan pembelajaran sepenuhnya digital ini menyambut kedatangan rombongan Kementerian Agama yang juga disertai perwakilan dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Diwakili Dean of School of Arts AeU Malaysia, Juhany Ali, menyambut baik proyeksi kerja sama dan kolaborasi antara IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang nantinya menjadi Cyber Islamic University di lingkungan Kementerian Agama, dengan AeU.
"AeU juga sangat berkepentingan memperoleh banyak best practice dari penyelenggaraan Pendidikan tinggi di Kementerian Agama. Dengan adanya CIU ini, maka AeU merasa menemukan mitra yang tepat untuk bekerja sama dalam jangka Panjang karena sama-sama kampus siber," tutur Jauhary Ali menyambut rombongan Kemenag.
Sekjen Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani menuturkan, lawatan ini tak lepas dari sejarah panjang kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia di bidang pendidikan. Menurutnya, tradisi baik yang demikian perlu terus dipupuk guna menghadirkan layanan pendidikan masa depan yang lebih baik baik bagi Indonesia maupun Malaysia.
"Negara kita memiliki sejarah kerjasama di bidang pendidikan sudah sangat lama, tradisi baik ini perlu kita teruskan untuk menghadirkan layanan pendidikan di masa depan yang lebih baik," tutur Prof Dhani.
Turut mendamping, Plt. Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. Abu Rokhmad menambahkan, dengan menggandeng AeU yang telah berpengalaman 15 tahun menggelar pembelajaran digital, bukan tidak mungkin banyak pelajaran yang akan diserap guna merealisasikan tujuan IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai CIU yang bereputasi, tak hanya di tingkat regional, melainkan juga internasional.
"Kampus siber merupakan prototipe perguruan tinggi masa depan, bermitra dengan AeU yang sudah berpengalaman ini, merupakan Langkah strategis untuk menjadikan IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai CIU yang memiliki reputasi di dunia internasional," tuturnya.
Sejalan Dengan hal tersebut, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi menekankan, tantangan pembelajaran berbasis siber adalah terkait penjaminan mutu, dengan berbagai kerja sama yang digalakkan Kementerian Agama, diharapkan mampu menjawab berbagai isu dan diskurusus di tengah masyarakat tentang pembelajaran berbasis digital.
"Oleh karena itu, standar mutu tatakelola yang diterapkan di AeU ini akan jadi input penting untuk mengkurasi berbagai kebijakan tatakelola yang diterapkan di CIU yang tengah kita kembangkan di 3 tahun terakhir," terang Prof Inung.
"Untuk itu, harapan kami AeU dapat jadi sister bagi IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sehingga visi menghadirkan CIU yang bereputasi dapat diwujudkan," tandasnya di akhir rapat.
Bagikan: