Sukabumi (Pendis) - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis), Moh. Isom Yusqi menyentil para pejabat Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam agar jangan bermental staf, namun harus percaya diri, profesional dan mempunyai kapasitas sesuai dengan tusinya. Hal itu disampaikan Isom Yusqi saat menggembleng para Pejabat Eselon III dan IV serta Jabatan Fungsional Umum (JFU) Direktorat PTKI pada Kamis (03/08) di Sukabumi.
Disadari oleh Isom, tantangan Ditjen Pendis sangat komplek sejalan dengan besarnya anggaran yang dikelolanya, yaitu sekitar 47 Trilyun. Karenanya lanjut Guru Besar Ilmu Hadits ini, seluruh jajaran Direktorat PTKI harus terus meningkatkan kualitas diri, semangat kerja, dedikasi dan semangat perubahan. "Tepat sekali jika hari ini jajaran Direktorat PTKI melakukan kegiatan capacity building pegawai agar kompak bekerja, saling bekerjasa sama dan berpikir serius untuk kemajuan pendidikan tinggi Islam," kata Moh. Isom.
Isom mengajak jajaran Direktorat PTKI untuk terus menaikan serapan anggaran yang sampai saat ini baru mencapai 16,9% di tingkat pusat. Walaupun demikian Isom memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direktorat PTKI karena saat ini menempati serapan tertinggi di lingkungan Ditjen Pendis.
Kegiatan Capacity Building Pegawai yang mengambil tema "Grow up Together" diikuti oleh 105 ASN Direktorat PTKI, diselenggarakan pada tanggal 3 s/d 5 Agustus 2017 di Sukabumi. Nampak hadir seluruh Kasubdit Direktorat PTKI, yakni Mamat Salamat Burhanudin (Kasubdit Pengembangan Akademik); Agus Sholeh (Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama); Syafi`i (Kasubdit Ketenagaan); Muhammad Zain (Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat); dan Syafriansyah (Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan); serta Aceng Abdul Aziz (Kepala Bagian Keuangan).
Kasubbag Tata Usaha Direktorat PTKI, Abdullah Hanif mengatakan kegiatan Capacity Building Pegawai bertujuan untuk membangun kerjasama tim yang kuat, saling bersinergi dan mempunyai komitmen. Selain itu agar seluruh warga Direktorat PTKI mempunyai kesamaan paradigma pengembangan pendidikan tingggi Islam. (Ruchman Basori/dod)
Bagikan: