Tangerang Selatan (Kemenag) --- Lareina Helga Azalia Maritza, siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos seleksi Program Kelas Khusus Internasional (KKI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI). Lolos melalui jalur Talent Scouting, Lareina membuktikan bahwa ketekunan, strategi belajar yang efektif, serta doa dan restu keluarga menjadi kunci kesuksesan.
Program KKI FK UI dirancang untuk mencetak dokter yang kompetitif di tingkat global dengan standar pendidikan bertaraf internasional. Keputusan Lareina mengikuti jalur Talent Scouting UI tidak lepas dari dorongan ibunya. Sejak Februari 2025, ia mulai mempersiapkan diri dengan mengikuti tes IELTS serta menyusun esai. “Saya tahu ini salah satu kesempatan terbaik saya. Saya tidak ingin berpikir tentang kegagalan, jadi saya hanya berusaha dan berdoa,” ungkapnya.
Perjalanan Menuju FK UI
Keinginan Lareina untuk menjadi dokter dan berkuliah di UI sudah lama tertanam. “FK UI adalah fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Saya ingin mendapatkan pendidikan terbaik agar bisa menjadi dokter yang kompeten,” katanya. Selain faktor akademik, kedekatan dengan keluarga juga menjadi pertimbangan utama, mengingat selama ini ia menempuh pendidikan di sekolah berasrama.
Di tengah perjalanannya, Lareina sempat mempertimbangkan tawaran golden ticket dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Namun, setelah mempertimbangkan dengan matang, ia memutuskan untuk tetap berjuang demi FK UI. “Saya tidak ingin menyerah sebelum mencoba,” tuturnya.
Lareina menyadari betapa ketatnya persaingan untuk masuk FK UI, terutama dengan standar nilai SNBT yang tinggi. Ia pun menyusun strategi belajar mandiri yang disiplin, seperti tidur lebih awal dan bangun dini hari untuk belajar secara efektif. Ustadzah Eva Novita, Pembina Asrama MAN IC Serpong, mengonfirmasi kebiasaan tersebut. “Lareina memilih belajar saat dini hari karena lebih fokus dan cepat memahami materi,” ujarnya.
Selain belajar mandiri, Lareina baru mengikuti bimbingan belajar intensif dua bulan sebelum ujian sebagai strategi akhir untuk meningkatkan nilai try out-nya. Selain usaha akademik, ia juga menjalankan tirakat dengan berpuasa Daud sejak kelas 11, seperti yang disarankan oleh ibunya. “Saya percaya, usaha spiritual membantu kelancaran ikhtiar saya,” katanya.
Prestasi dan Dedikasi di Dunia Akademik
Sejak awal bergabung di MAN Insan Cendekia Serpong, Lareina telah menunjukkan semangat belajar dan potensi besar. Kecintaannya pada penelitian, khususnya di bidang obstetri dan ginekologi, membawanya aktif dalam ekstrakurikuler Karya Tulis. Keaktifannya juga tercermin dalam berbagai ajang kompetisi akademik dan organisasi OSIS.
Prestasinya mencakup pencapaian di tingkat nasional dan internasional, antara lain Finalis International Olympiad on Climate Change and Environmental Issues (IOCE) 2024 di Rusia, Best Position Paper International Model United Nations (IMUN) 2024, serta juara di ajang Gaharu Bumi Innovation Challenge, National School Debating Championship (NSDC), dan Inisiator Muda Moderasi Beragama Madrasah.
Minatnya terhadap dunia penelitian membawanya untuk terlibat dalam riset yang dilakukan oleh Prof. Dr. Budi Wiweko mengenai embrio metabolomic. Ketertarikan ini semakin memperkuat tekadnya untuk menjadi dokter dan berkontribusi dalam penelitian medis di masa depan.
Hilal Najmi, Kepala MAN Insan Cendekia Serpong, mengapresiasi pencapaian Lareina. “Ia telah menunjukkan karakter unggul sebagai Insan Cendekia. Kerja keras, kedekatan dengan Allah, dan ketaatan kepada orang tua menjadi kunci keberhasilannya. Semoga sukses di jenjang pendidikan berikutnya dan menjadi dokter yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Keberhasilan Lareina menembus FK UI melalui jalur KKI menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk terus berusaha meraih impian dengan dedikasi dan strategi yang tepat.
Bagikan: