Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengajak dosen untuk mengadakan riset kolaboratif dengan para peneliti Perancis. Hal ini tertuang dalam surat edaran Direktur PTKI Nomor: 581/DJ.I/Dt.I.III/HM.00.01/02/2019 tentang keikutsertaan peneliti ke Perancis.
Dalam surat itu disebutkan bahwa para peneliti yang berasal dari PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) akan dipertemukan dengan peneliti Perancis mulai 29 April hingga 3 Mei 2019 di Le Studium Loire Valley Institute for Advanced Studies Perancis. Fokus riset akan ditekankan pada bidang natural science dan sosial humaniora.
Direktur PTKI, Arskal Salim, menjelaskan bahwa riset kolaborasi ini untuk mendorong lahirnya hasil riset yang mampu memperkuat integrasi keilmuan terutama di bidang natural scinece dan sosial humaniora dengan disiplin ilmu-ilmu keislaman, di samping tentu untuk memberi kesempatan pengalaman dosen untuk studi riset di luar negeri.
"Dialektika integrasi keilmuan perlu didukung dengan upaya konkret melalui riset secara praksis dan kolaboratif dengan sejumlah negara yang telah maju di bidang ilmu-ilmu natural science dan sosial-humaniora," ungkap Arskal.
Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas nota kesepahaman sejumlah kampus PTKIN dengan pihak Perancis dan dalam pertemuan nanti akan diperkuat dengan nota kesepahaman di tingkat antar Kementerian dan lembaga penelitian terkait.
Di sisi lain, dalam pertemuan nanti akan memaksimalkan sejumlah dosen yang telah mengusulkan proposal penelitian kolaborasi internasional dan penelitian terapan global. "Di tahun anggaran 2019, proposal untuk kedua klaster itu berjumlah 246 proposal, yakni 132 penelitian kolaborasi internasional dan 114 penelitian terapan global. Sementara jumlah proposal yang masuk untuk semua klaster berjumlah 2.314 proposal. Pertemuan di Perancis akan memaksimalkan usulan riset yang telah masuk ke kami dengan program matchmaking yang diselenggarakan oleh lembaga penelitian di Perancis," ungkap Suwendi.
Suwendi lebih lanjut menjelaskan bahwa program matchmaking nanti diharapkan dapat menghasilkan dukungan untuk membangun proyek penelitian baru atau co-fund research proposal dan menciptakan peluang penyelenggaraan program post-doctoral bagi para dosen di lingkungan PTKI. (S-1/dod)
Bagikan: