Tangsel (Pendis)–Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Ditjen Pendidikan Islam bersama 38 Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Program 5000 Doktor Dalam Negeri melakukan evaluasi beasiswa yang mencetak para doktor.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Suyitno, mengatakan pertemuan ini penting untuk evaluasi program 5000 Doktor DL, mencari faktor-faktor internal dan eksternal, yang menghambat para mahasiswa menyelesaikan studi, Senin Malam (15/11).
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini menegaskan faktor internal terkait dengan tata kelola Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP), yaitu mahasiswa, dosennya atau factor komunikasi dan lainnya. “Suatu hari Direktorat Diktis harus melakukan dengar pendapat dengan para mahasiswa agar lebih clear dan didapatkan informasi yang sebenarnya”, tegas Suyitno.
Suyitno menambahkan kegiatan koordinasi menjadi kesempatan untuk membedah satu persatu faktor determinan penghambat keterlambatan kelulusan peserta beasiswa. “Kalau keterlambatan kelulusan disebabkan oleh dosen pembimbing/promotor, maka harus dicarikan promotor baru, apalagi diera digital saat ini bisa bimbingan melalui daring atau tatap maya”, katanya.
Mantan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) ini juga menegaskan pentingnya pelayanan dan yang baik, good governance, sebagai barometer utama layanan program 5000 Doktor. “Kami mempersilahkan PTP Mitra untuk mengevaluasi pihak Direktorat Diktis, baik terkait hak PTP atau regulasi yang dianggap kurang tepat”.
Terkait dengan regulasi Suyitno berpesan kepada Direktur Pascasarjana yang mewakili PTP, agar jangan sampai malah menyusahkan diri sendiri, tetapi juga jangan semaunya sendiri. Baik terkait masa studi beasiswa tentu mengikuti aturan yang ada.
Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Penyelenggara Beasiswa 5000 Doktor berlangsung di Bintaro dari tanggal 15 hingga 17 November dan diikuti oleh 38 PTP baik di bawah Kementerian Agama maupun Kemendikbudristek RI. “Kehadiran para Direktur Pascasarjana, baik daring maupun luring menjadi harapan besar untuk memberi solusi atas problem-problem yang ada”.
Kasubdit Ketenagaan Diktis Ruchman Basori mengatakan program 5000 Doktor Dalam Negeri dari tahun anggaran 2015-2019 berjumlah 2.223 orang dengan perincian, 2015: 425 orang, 2016:529 orang, 2017: 530 orang, 2018: 442 orang, dan 2019:297 orang. Telah meluluskan di tahun 2015:682 orang, 2016: 233 orang dan 2017: 187 orang, dengan jumlah total 1.102 orang.
“Mengingat angka kelulusan yang baru mencapai kurang 50% dari total peserta program, maka diperlukan langkah-langkah akseleratif secara saksama baik dari aspek regulasi, PTP, mahasiswa dan hal-hal lainnya”, kata Ruchman.
Hadir dalam Rapat Koordnasi Beasiswa 5000 Doktor DN dihadiri oleh Kasi Perencanaan dan Evaluasi Mustaqim, Kasi Bina Tenaga Pendidik Efi Widianti dan Kasi Pengembangan Profesi Dosen PTKIN Ummu Shofiyah dan JFU Subdit Ketenagaan dan 38 Direktur Pascasarjana yang mewakili PTP.
Bagikan: