Solo (Pendis) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit. PTKI) sedang menyusun program penguatan perpustakaan riset pada perpustakaan di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Penguatan itu salah satunya dengan pemanfaatan repository.
Repository bagi perpustakaan menjadi kebutuhan yang mendesak bagi civitas akademika di perguruan tinggi. Dengan repositori, fungsi perpustakaan yang melayani buku dan jurnal secara elektronik dapat berjalan dengan baik dan maksimal. "Saat ini repository menjadi salah satu model untuk melihat peringkat perguruan tinggi di dunia," kata Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Muhammad Zain pada kegiatan Temu Konsultasi Pengembangan Perpustakaan Riset (19/07) di Solo.
Muhammad Zain berharap koleksi perpustakaan harus semakin bervariasi, tidak hanya dalam bentuk cetak namun juga dalam bentuk elektronik. Hal ini menjadi modal dasar penyediaan pelayanan dalam rangka mengajak civitas akademika memanfaatkan secara optimal. "Layanan semisal e-Book dan e-Journal sudah saatnya dimanfaatkan oleh perpustakaan di lingkungan PTKIN agar memberikan kemudahan bagi para civitas akademika," kata Zain.
Kasi Publikasi Ilmiah Dit. PTKI Mahrus mengatakan bahwa percepatan perubahan teknologi informasi secara global memiliki pengaruh pada eksistensi perpustakaan sebagai sistem penyebaran informasi. Jika pada awalnya perpustakaan hanya merupakan institusi atau lembaga yang menyimpan dan menyebarluaskan informasi dalam bentuk buku atau kertas, maka perkembangan teknologi menjadikan informasi dalam media kertas berubah dalam bentuk data digital dan menjadi bagian utama dari Institusional Repository.
Menurut Mahrus, pengumuman terakhir bulan Juli melalui web-nya, http://repositories.webometrics.info/en/Asia/Indonesia%2, perpustakaan di lingkungan PTKIN sudah mulai bersaing dengan PTU lain di Indonesia. "UIN Sunan Ampel digital library masuk ranking 7 di seluruh Indonesia. Hal serupa peningkatan ranking pada repositori PTKIN lainnya," kata Mahrus.
Mahrus berharap perpustakaan di lingkungan PTKIN mengarah ke perpustakaan digital dengan melakukan aktivitas penyebaran output berupa karya ilmiah institusi dalam format digital secara online maupun offline untuk menunjang kegiatan akademik dan penelitian.
Ketua Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS) 2017-2020 Labibah Zain yang juga kepala perpustakaan UIN Sunan Kalijaga berharap banyak dengan adanya perpustakaan riset yang sedang dikembangkan bersama Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Menurut Labibah, setiap perpustakaan PTKIN harus mempunyai distingsi dan ekselensi sesuai daerah dan pengembangan keilmuan dari PTKIN tersebut. "Konsultasi perpustakaan semacam ini sangat berguna untuk memberi motivasi para pustakawan dan kepala perpustakaan yang mempunyai tugas berat dalam rangka menjaga rangking universitas, baik tingkat nasional, internasional, maupun lainnya," ungkap Labibah. (wildan/dod)
Bagikan: