Bekasi (Pendis) - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam melalui Subdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat kembali mengundang para nominator penerima bantuan Pengabdian Kepada Masyarakat. Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan diharapkan dapat mendorong perguruan tinggi untuk mampu merespon kebutuhan masyarakat.
Harapan itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin dalam kegiatan Seminar Proposal Bantuan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kamis (27/07) di Bekasi. Dirjen mengatakan bahwa perguruan tinggi harus berkontribusi dalam menguatkan daya saing bangsa. Selain itu, perguruan tinggi juga harus mampu merespon kebutuhan masyarakat dalam arti perguruan tinggi tidak hanya sekedar melakukan pengajaran karena perguruan tinggi harus memproduksi ilmu pengetahuan.
"Kalau pengajaran saja sudah ada bukunya. Sementara ilmu diproduksi melalui penelitian induktif empiris. Kita tidak cukup dengan metode deduktif. Kita harus melakukan studi analisis empiris untuk memproduksi ilmu pengetahuan," ungkap Dirjen.
Dikatakan Kamaruddin, perguruan tinggi harus memaksimalkan outreach function. Perguruan tinggi tidak boleh menjadi menara gading. "Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat sangat penting untuk dikerjakan dengan menghadirkan produk baru. Program pengabdian kepada masyarakat harus diperkuat dengan pelbagai bentuk dan model pelakansaan," kata Dirjen.
Menurut Dirjen, program pengabdian kepada masyarakat pernah dilakukan dengan skema kerjasama Kementerian Agama dan Pemerintah Kanada dalam program Supporting Islamic Leadership in Indonesia (SILE-Project). Kerjasama yang dimulai sejak tahun 2011 itu telah berakhir dan telah berhasil mengembangkan model Kemitraan Universitas dan Masyarakat (KUM).
Dirjen berharap agar pengembangan model pengabdian seperti kemitraan universitas-masyarakat (KUM) dapat terus dilanjutkan di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. "Program pengabdian yang dikembangkan agar menghadirkan perguruan tinggi di tengah-tengah masyarakat dan tidak berada pada posisi menara gading. Perguruan tinggi bermitra dengan masyarakat dalam posisi yang sama," ujar Kamaruddin.
Sementara Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Muhammad Zain mengatakan bahwa SILE telah memperkenalkan model pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dalam implementasi tri dharma perguruan tinggi. "SILE berhasil mentransformasi pendekatan pelaksanaan tridharma menjadi terintegrasi. Program yang kami rancang akan melanjutkan model yang telah dikembangkan oleh SILE, seperti Community Based Research (CBR), Service Learning (SL), dan Asset Based Community Development (ABCD)," ungkap Muhammad Zain.
Zain berharap para dosen di lingkungan PTKI melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan terlibat langsung dalam proses pengabdian kepada masyarakat dengan analisis sosial kritis dan strategi aksi yang kaya gagasan. (wildan/dod)
Bagikan: