Bekasi (Pendis) - Dalam rangka memperkuat metodologi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam memberikan materi <>total quality management dalam pengabdian kepada masyarakat kepada para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Materi ini disampaikan sebelum para dosen mempresentasikan proposal pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan Seminar Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat, Kamis (27/07) di Bekasi.
Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Muhammad Zain mengatakan bahwa perguruan tinggi harus bermitra dengan masyarakat dalam posisi yang sama untuk melahirkan perubahan serta melihat pelbagai dinamika sosial. "Esensi pengabdian kepada masyarakat adalah orientasi pada perubahan proses relasi sosial. Dengan kata lain, pengabdian kepada masyarakat itu adalah proses transformasi sosial," kata Muhammad Zain.
Menurut Zain, keberadaan perguruan tinggi harus selalu memberikan kemanfaatan kepada masyarakat. Melalui fungsi pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi diharapkan menghasilkan lulusan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dinamika dan perubahan sosial kemasyarakatan berjalan dengan sangat cepat. Masyarakat adalah laboratorium hidup. Masyarakat adalah referensi atau perpustakaan raksasa. "Masyarakat adalah universitas. Masyarakat harus terlibat dalam proses konstruk ilmu yang dilakukan universitas. Universitas harus terlibat dalam proses pengembangan masyarakat. Hal ini masuk dalam total quality management pengabdian kepada masyarakat," kata Muhammad Zain.
Dalam kerangka demikian, menurut Zain, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam akan terus memperkuat pentingnya pengabdian masyarakat berbasis riset dengan memberikan materi, termasuk penguatan total quality management. Salah satu reviewer seminar pengabdian kepada masyarakat, Rahadi, mengatakan bahwa dengan penerapan metodologi dalam pengabdian akan memberi kontribusi pengetahuan dari kampus ke masyarakat atau sebaliknya. "Dalam konteks itu, masyarakat tidak hanya dijadikan obyek semata dalam pengabdian," ungkap Rahadi, reviewer yg juga aktif di NGO berbasis Islam dan pembangunan dari Solo.
Menurut reviewer yang lain, Akh. Muzakki, masalah paling mendasar adalah soal menggambarkan ide yang baik yang diikuti dengan pengemasan yang baik pula. "Para pengusul mempunyai banyak gagasan namun cara untuk memasarkannya masih perlu penguatan kembali. Karena itu, total quality management sangat diperlukan dalam pengabdian kepada masyarakat," ungkap Akh. Muzakki, guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya. (wildan/dod)
Bagikan: