Semarang (Pendis) - Ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Senin (21/08) pagi melakukan papermob dengan membentuk 13 variasi tulisan dan simbol. Sebuah pernyataan komitmen kebangsaan bersama-sama melawan radikalisme, terorisme, korupsi dan narkoba.
Papermob dilakukan dalam rangka kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Momen penyambutan mahasiswa baru ini berhasil masuk dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan Papermob variasi terbanyak oleh 3.844 mahasiswa.
Rektor UIN Walisongo diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik Musa Hadi menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). "Terimakasih kepada MURI semoga capaian ini mampu dijadikan wahana meneguhkan komitmen kebangsaan dan semangat ke-Indonesiaan".
Variasi tersebut diantaranya, Logo PBAK, Butir-butir Pancasila, Ulang Tahun Kemerdekaan ke 72, Bhineka Tunggal Ika, Say Not To Drugs, Say No Terrorist, NKRI Harga Mati, Tolak Korupsi, Wajah Ibu RA Kartini, Integrity to be exellecnt, We Are UIN Walisongo Semarang, Indonesia Raya yang dilakukan oleh 3.844 mahasiswa baru dari delapan Fakultas di UIN Walisongo Semarang.
Widiyanti perwakilan Muri menyatakan kegiatan ini tercatat sebagai rekor MURI yang ke 8055 dengan prestasi spektakuler, yaitu konfigurasi MOB dengan kreasi terbanyak ada 13 kreasi yang dilakukan mahasiswa baru UIN Walisongo Semarang dengan jumlah 3.844 peserta.
"Kegiatan ini berhasil menumbangkan aktifitas yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret pada tanggal 17 Agustus 2017 lalu dengan 11 kreasi dari konfigurasi mob," ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Suparman Syukur memberikan apresiasi kepada aktivis mahasiswa yang telah memandu adik-adiknya membuat konfigurasi yang indah sehingga memecahkan rekor MURI.
Kepada mahasiswa baru Suparman berpesan agar menjadikan kampus UIN Walisongo sebagai tempat berjihad mencari ilmu pengetahuan dengan keilmuan ke-Islaman yang mampu memberi solusi mengatasi problem-problem di masyarakat.
Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan Diktis Kementerian Agama yang didaulat orasi kebangsaan meminta kepada mahasiswa baru untuk peka terhadap persoalan-persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan. "Radikalisme, terorisme dan korupsi adalah musuh utama bangsa ini, karenanya mahasiswa harus menjadi garda terdepan untuk melawannya".
Bagi Ruchman, masa depan Indonesia ke depan sangat ditentukan oleh mahasiswa saat ini, yaitu mahasiswa yang mempunyai paham Islam yang moderat, damai dan toleran. Kritis dan peka nuraninya.
Pembukaan PBAK UIN Walisongo dihadiri oleh seluruh civitas akademika, Wakil Rektor II Imam Taufiq, Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama Adnan, Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Priyono, Para Dekan dan Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan. (Ruchman Basori/dod)
Bagikan: