Banda Aceh (Pendis) - Bagi pecinta buku-buku bergenre naskah nusantara, utamanya dari Aceh merupakan kabar menggembirakan. Pasalnya, di arena Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) VIII 2017 di UIN Ar-Raniry Aceh terdapat stand pameran yang memajang karya-karya ulama Aceh dari Penerbit Naskah Aceh.
Salah satu stand pamaren dan bazar yang ramai dikunjungi adalah stand penerbit naskah Aceh karena memiliki manuskrip dan terjemahan kitab karya Ulama Aceh. Direktur Penerbit Naskah Aceh, Muliadi Kurdi saat ditemui di stand pameran mengatakan, "Kami ingin berkontribusi dalam perhelatan akbar PIONIR VIII dalam bentuk penyebaran ilmu pengetahuan, khususnya tentang sejarah Aceh," ujarnya pada Jumat (29/4) di Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Muliadi yang juga dosen Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry memberikan beberapa buku secara gratis kepada peserta cabang lomba Menulis Makalah Al-Qur`an (MMQ) PIONIR. "Buku-buku tentang Ulama Aceh kami berikan secara gratis, diantaranya buku Pemikiran Sufi Hamzah Fansuri dan buku Sultan Iskandar Muda: Pelambang Kemamkmuran dan Kegemilangan Aceh," ungkap Muliadi.
Selain itu, penerbit naskah Aceh ini juga banyak menerbitkan terjemahan kitab karya ulama Aceh dan ulama dari daerah lain. Diantara kitab yang diterbitkan, antara lain: kitab Mir`at al-Thullab karya Syeikh Abdurrouf al-Sinkili, kitab Safina al-Hukkam karya Syeikh Jalaluddin Al-Tarusani (abad 18) dan kitab Sabilu al-Muhtadin karya Muhammad Arsyad al-Banjari.
"Kitab-kitab tersebut kami terjemahkan dan terbitkan untuk mengenalkan karya-karya Ulama Nusantara abad dulu. Hal ini penting sebagai bagian dari pengenalan dan peneguhan kontribusi para ulama terhadap kekayaan intelektual bangsa ini," kata Amirul penerjemah dari kitab-kitab tersebut.
Bagi Amirul melalui perhelatan PIONIR, menjadi kesempatan civitas akademika UIN Ar-Raniry untuk mengenalkan pengetahuan tentang karya-karya ulama-ulama nusantara kepada seluruh civitas akademika dari PTKI se-Indonesia. "PIONIR di UIN Aceh ini merupakan ajang yang pas untuk mensosialisasikan gagasan dan pemikiran ulama Aceh yang sangat monumental," ungkapnya.
Pameran dan Bazar dalam rangka memeriahkan PIONIR VIII 2017 berlangsung sejak tanggal 26 April s.d 1 Mei 2017. Diikuti oleh kurang lebih 35 (tigapuluh lima) stand pameran dan bazar diantaranya berasal dari kerajinan home indusri masyarakat, Fakultas di lingkungan UIN Ar-Raniry, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan stand dari unsur PTKIN lainnya.
Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada masyarakat Aceh dan civitas akademika perguruan tinggi se-Aceh yang telah ikut meramaikan pameran dan bazar PIONIR VIII Tahun 2017.
Ditambahkan Ruchman "Gelaran pameran dan bazar merupakan implementasi dari spirit seni budaya yang yang termanifestasikan dalam rangkaian kegiatan PIONIR. Masyarakat telah mendapatkan manfaatnya secara langsung". (wildan/dod)
Bagikan: