Jakarta (Pendis) - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) melakukan upaya sinergis dengan IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan sejumlah penerbit terkemuka untuk mengimplementasikan Program Penerbitan 5.000 Buku. Upaya sinergi itu diwujudkan dengan melakukan pembahasan mekanisme dan sistem penyelenggaraan program melalui rapat yang diselenggarakan pada Rabu tanggal 29 Mei 2019 bertempat di Ruang Rapat Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Jl. Lapangan Banteng Kav.3-4 Jakarta Pusat lantai 7.
Hadir dalam pertemuan itu Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, Kepala Seksi Publikasi Ilmiah, Zulfakhri Sofyan Pono, Kepala Seksi Penelitian dan Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual, Mahrus, Kepala Seksi Pengabdian kepada Masyarakat, Muhammad Aziz Hakim, dan pengurus IKAPI, serta beberapa pimpinan penerbit terkemuka, seperti Mizan, Kompas, Rajawali Press, Erlangga, LKiS, dan lain-lain.
Dalam pengantarnya, Suwendi menjelaskan terdapat sejumlah alasan mengapa program penerbitan ini perlu dilakukan. Pertama, riset dan pengabdian kepada masyarakat telah banyak dilakukan. "Setiap tahun diperkirakan terdapat 4.000 judul yang dihasilkan. Jika 58 PTKIN rata-rata memberikan bantuan sebanyak 65 judul yang terdiri atas 50 judul riset dan 15 judul pengabdian masyarakat, maka berjumlah 3.770 judul. Bantuan melalui Diktis sekitar 400-an judul, sehingga total berjumlah 4.170 judul. Jumlah itu tentu belum termasuk riset berbasis tesis dan disertasi dan karya tulis dosen yang setiap tahun/semester menghasilkan jumlah yang besar," ungkap Suwendi.
Alasan kedua, lanjut Suwendi, indikator kualitas riset dan pengabdian masyarakat perlu dibuktikan secara masif, termasuk melalui buku. Ketiga, UU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan perlu dikuatkan dengan langkah nyata termasuk di lingkungan PTKI, di antaranya melalui Lembaga Penerbitan Kampus. Keempat, program ini akan berdampak terhadap peningkatan kualitas riset dan pengabdian masyarakat, pengembangan akademik, ketenagaan, marwah lembaga dan reproduksi ilmu di lingkungan PTKI.
Dalam rapat tersebut diungkap sejumlah rencana skema implementasi program, di antaranya melalui sinergi penerbitan, baik di dalam maupun luar negeri. Untuk penerbitan di dalam negeri, program ini akan dirancang dengan skema sinergi bersama penerbit, baik dilakukan oleh Direktorat maupun PTKI, dan akan mendorong lahirnya lembaga penerbitan kampus. "Lembaga Penerbitan Kampus didorong untuk ditata dan mengambil bagian dari skema program, yang pada pelaksanaannya mengambil bentuk penerbitan buku baik secara digital maupun nondigital," ungkap Suwendi. "Saat ini, kami sedang membangun sebuah aplikasi digital buku yang sekaligus juga berperan sebagai indeks buku yang diterbitkan oleh PTKI," paparnya lebih lanjut.
Baik pimpinan IKAPI maupun sejumlah penerbit yang hadir dalam pertemuan itu memberikan apresiasinya atas inisiatif program ini dan akan berupaya secara maksimal berperan dalam menyukseskan program ini. Bahkan, penerbit Mizan, misalnya, telah melakukan upaya penebitan penelitian disertasi terpilih melalui mekanisme seleksi yang sangat ketat. Pihak penerbit berharap agar program strategis semacam ini perlu untuk dilakukan secara kontinyu sehingga bisa berkontribusi dalam membangun iklim akademik yang lebih produktif. (S-1/dod)
Bagikan: