Semarang (Pendis) - Dalam rangka meningkatkan mutu penelitian dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIS), Kopertais Wilayah X Jawa Tengah menggelar Seminar Proposal Penelitian, Selasa (14/03/2017) di Kampus I UIN Walisongo Jrakah.
Hasyim Muhammad, Sekretaris Kopertais Wilayah X Jawa Tengah mengatakan pada tahun 2017 peserta penelitian diikuti oleh 41 peserta dari sejumlah PTKIS. Ini berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya 12 peminat. Kompetisinya cukup meningkat. "Tahun 2016 kita menyiapkan anggara untuk 10 orang peneliti, tetapi yang mengajukan hanya 12 orang. Alhamdulillah pada tahun ini kita menyiapkan untuk 12 orang, yang mengajukan mencapai 41 orang," kata Hasyim Muhammad, dalam sambutan pembukaan seminar.
Hasyim mengatakan, bagi peserta yang nantimya tidak lolos, tidak usah berkecil hati. Peserta bisa mengajukan ke Direktorat Diktis Ditjen Pendidikan Islam, baik untuk pemula, madya maupun unggulan. "Yang merasa proposalnya bagus bisa mengajukan untuk yang unggulan, karena dari segi nominal juga lebih besar," ujar Hasyim.
Sebelum proposal masuk ke Kopertais telah dinilai oleh tim reviewer, yang nantinya akan dipilih 12 peserta yang berhak memperoleh bantuan penelitian. "Sebenarnya penilaian sudah dilakukan, pertemuan kali ini merupakan pendalaman dari reviewer, terkait hal-hal yang harus dilakukan dalam penelitian nanti," tambah Hasyim.
M. Mukhsin Jamil, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang, selaku narasumber, mengatakan bahwa proposal-proposal yang diusulkan harus fokus dan jelas, latar belakang harus berbasis masalah, gap/problem. "Kadang rumusan masalah kurang nyambung, kajian pustaka tidak ekstensif, tidak ada pendekatan teoritis dan metode yang digunakan kurang operasional," papar Mukhsin.
Menurut Muhsin untuk meningkatkan mutu proposal penelitian harus dilakukan workshop yang serius dan waktu yang panjang. "Saya ingin saat workshop peserta sudah membawa proposal penelitian, nanti kita bedah bareng-bareng saat workshop. Jadi tidak hanya teori tetapi langsung dipraktekkan".
Selain itu, lanjut Mukhsin, untuk memperoleh proposal yang baik para peneliti harus terus belajar dan mengulang membuat proposal dan sering konsultasi dengan pakar-pakar penelitian yang berpengalaman. (RB/Rosihan/dod).
Bagikan: