Banda Aceh (Pendis) - Kontingen UIN Raden Fatah Pelembang memastikan perolehan medali emas perdana setelah meraih juara I cabang lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) 10 Juz. Kepastian itu didapatkan saat Ketua Dewan Hakim, Muhammad Zaini mengumumkan pemenangnya di Aula Gedung Rektorat lantai III UIN Ar-Raniry, Minggu (30/04).
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Raden Fatah Pelembang, Rina Antasari mengapresiasi hasil kerja keras kontingen UIN Raden Fatah. "Kami memberikan support kepada para kontingen untuk selalu optimis. Semoga ini menjadi penanda baik untuk diikuti oleh kontingen pada cabang perlombaan lainnya," ungkap Rina.
"Bertanding dan menang itu menjadi harapan semua peserta, namun kita tetap menjaga nilai-nilai akhlakul karimah sehingga kemenangan yang diperoleh merupakan pelajaran," ujar Rina.
Medali emas untuk yang pertama kalinya itu dipersembahkan atas nama Kgs. Rasyid. "Perjuangan belum berakhir. Kami akan terus belajar untuk menjadi mahasiswa yang berkontribusi bagi kampus UIN Raden Fatah," kata Rasyid. Di samping bangga, Rasyid berharap, "semoga medali emas ini menjadi modal bagi teman-teman lainnya untuk memecahkan rekor kejuaraan lainnya," ujar Rasyid saat ditemui usai menerima medali emas.
Medali perak cabang MHQ 10 juz putra diraih oleh Muhammad Muhtaram Syarif dari UIN Syarif Kasim Riau. Sedangkan medali perunggu berhasil diraih Khalilurrohman, kontingen dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Kategori putri MHQ 10 juz, medali emas diraih oleh kontingen IAIN Pekalongan atas nama Wiwid Setiawati, perak berhasil digondol oleh Lina Nurfita dari IAIN Sultan Saifuddin Jambi serta medali perunggu diraih oleh kontingen UIN Ar-Raniry Aceh atas nama Mauliza Juantika.
Cabang MHQ pada PIONIR VIII menjadi cabang yang baru dan cukup bergengsi. Gedung rektorat dipenuhi lantunan merdu ayat-ayat al-Qur`an dari masing-masing kontingen.
Wiwid Setiawati, peraih medali emas putri IAIN Pekalongan mengungkapkan kegembiraannya karena mampu meraih juara I. Bagi Wiwid kendatipun memperoleh kejuaraan, namun untuk cabang MHQ dia tidak berorientasi untuk mendapatkan juara, melainkan semata-mata keikhlasan. "Menghafal Al Qur`an itu yang penting ikhlas. Persoalan meraih juara itu hanya bonus dari kedisiplinan yang selama ini ditanamkan," ungkapnya.
Selain cabang MHQ IAIN Pekalongan juga mengantongi medali perak untuk cabang tenis meja tunggal putri, medali perak tenis meja ganda putri, perak cabang panjat dinding lead putri, perak cabang kaligrafi kategori naskhi, dan medali perunggu kaligrafi kategori dekorasi.
UIN Raden Fatah Palembang merupakan PTKIN yang masuk dalam nominasi tuan rumah ajang PIONIR ke IX dua tahun mendatang di samping UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. (Wildan/RB/dod)
Bagikan: