Salatiga (Pendis) - Era hyperrealitas telah membawa tantangan baru bagi dunia pendidikan, mendorong perguruan tinggi dan pemerintah untuk bersatu dalam menghadapinya. Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga dan Pemerintah Kabupaten Blora telah menandatangani nota kesepakatan untuk mengintegrasikan elemen-elemen hyperrealitas dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, memulai langkah awal yang penting dalam transformasi pendidikan di Auditorioum & Student Center Prof. Dr. H. Achmadi, Rabu (06/03/2024).
Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag, Rektor UIN Salatiga, menyatakan bahwa kolaborasi ini menjanjikan perubahan signifikan dalam pengalaman belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
"Penerapan teknologi hyperrealitas akan membawa mahasiswa pada pengalaman yang lebih interaktif dan solusi inovatif bagi berbagai masalah sosial," ungkapnya.
Namun, Prof. Dr. Muh. Saerozi, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Salatiga, menggarisbawahi sejumlah tantangan yang harus diatasi dalam menerapkan teknologi hyperrealitas dalam pendidikan.
Tantangan tersebut mencakup keterbatasan akses, adaptasi kurikulum, pelatihan bagi dosen/guru, evaluasi efektivitas penggunaan teknologi, kesenjangan digital, dan biaya implementasi.
Prof. Saerozi menegaskan bahwa solusi harus diwujudkan melalui langkah-langkah konkret.
"Peningkatan infrastruktur, pelatihan intensif bagi para pendidik, dan pengembangan metode penilaian yang relevan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan yang dihadapi," tambahnya.
Sementara itu, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, Bupati Blora, menyampaikan pentingnya kerjasama antara UIN Salatiga dan Pemerintah Kabupaten Blora dalam menghadapi era hyperrealitas. Integrasi teknologi dalam pendidikan akan membawa pengalaman belajar yang lebih relevan bagi generasi masa kini.
"Mari bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman untuk membawa pendidikan di Kabupaten Blora menuju masa depan yang lebih cerah," katanya.
Arief Rohman juga menambahkan acara penandatanganan nota kesepakatan ini diharapkan dapat menjadi titik tolak bagi lembaga pendidikan lainnya, "Ddalam mengadopsi teknologi hyperrealitas guna meningkatkan kualitas pendidikan dan menyongsong masa depan yang semakin terhubung secara digital."
Bagikan: