Yogyakarta (Pendis) — Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Abu Rokhmad, menegaskan bahwa peningkatan kompetensi, profesionalisme, dan kesejahteraan guru melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan menjadi prioritas. Ia memastikan, PPG bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan guru agama lainnya akan rampung pada tahun 2025. Pernyataan tersebut disampaikan dalam agenda sosialisasi Pendidikan Profesi Guru yang berlangsung di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi D.I Yogyakarta, pada Jumat, 10 Januari 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para kepala madrasah, kepala sekolah, kepala bidang, dan para pengawas pendidikan dari wilayah D.I Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, Abu Rokhmad menegaskan pentingnya dukungan semua pihak untuk mewujudkan target ini.
“Kami optimistis dapat menyelesaikan PPG guru PAI dan guru agama lainnya dalam setahun, terutama dengan dukungan pemerintah daerah. Pada tahun 2024, sejumlah pemda telah mengalokasikan dana sebesar Rp64 miliar untuk mendukung program PPG ini,” ungkap Abu Rokhmad. Ia menambahkan bahwa dukungan dari pemda menjadi kunci untuk menyelesaikan PPG dalam waktu singkat.
Pemetaan dan Target yang Jelas
Abu Rokhmad juga meminta kepada seluruh Kepala Bidang Pendidikan Islam di tiap provinsi untuk segera melakukan audiensi dengan pemerintah daerah guna mendata jumlah guru yang belum mengikuti PPG. "Kami hadir untuk semua guru dan dosen PAI di Indonesia, termasuk yang NIP-nya di bawah Kemendikbud maupun Pemda. Kami tidak membeda-bedakan, bahkan tunjangan hari raya (THR) juga kami bayarkan," tegasnya.
Transformasi Plus untuk PPG
Program PPG kali ini akan mengalami transformasi dengan pendekatan baru, yakni PPG Transformasi Plus. Data guru yang telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun akan langsung terintegrasi sehingga persyaratan menjadi lebih sederhana.
"Uji kinerja dan uji pengetahuan akan dilakukan secara digital dan fleksibel kapan saja. Kami sedang mempersiapkan semua platform digital untuk mendukung proses ini," kata Abu Rokhmad. Selain itu, guru-guru yang mendapatkan SK sebagai guru swasta setelah 1 Juli 2023 akan diminta untuk mengikuti PPG secara mandiri, baik melalui pembiayaan pribadi maupun yayasan.
Jumlah guru yang masuk dalam skema PPG transformasi plus ini mencapai 625.481 guru, mencakup guru PAI dan madrasah di seluruh Indonesia. Khusus untuk guru PAI dan guru agama, jika program ini berjalan lancar dengan dukungan penuh dari pemda, maka pada tahun 2026, Tunjangan Profesi Guru (TPG) dapat dicairkan sesuai target.
Sementara itu, untuk guru madrasah yang belum mengikuti PPG, ditargetkan dapat diselesaikan dalam dua tahun dengan alokasi anggaran yang tepat. "Jika masih ada kekurangan, kami akan bekerja sama dengan Direktorat GTK Madrasah untuk memastikan anggaran tercukupi," jelasnya. Batch pertama program ini dijadwalkan mulai pada 1 Maret 2025.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Abu Rokhmad menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan, termasuk melalui indikator seperti literasi dan numerasi dalam Program for International Student Assessment (PISA) pada April 2025. Ia juga menekankan perlunya kurikulum yang ‘joyful, meaningful, dan deep learning’ untuk memotivasi siswa agar semangat belajar dan meraih kesuksesan.
“Kita harus menanamkan semangat belajar pada anak-anak. Jika mereka berhasil, bukan hanya orang tua yang bangga, tetapi juga guru. Inilah keistimewaan dunia pendidikan, terutama di madrasah,” tutupnya.
Abu Rokhmad mengajak seluruh pihak untuk mendukung suksesnya program PPG dalam dua tahun mendatang demi mewujudkan pendidikan berkualitas di Indonesia.
Tags:
#guru, #PPGBagikan: