Yogyakarta (Pendis) — Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menegaskan bahwa guru profesional memegang peranan penting dalam menciptakan generasi unggul yang siap bersaing di masa depan. Hal tersebut disampaikan dalam acara Pengukuhan Guru Profesional PPG Dalam Jabatan LPTK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Batch 1 Tahun 2024, yang berlangsung pada Sabtu, 11 Januari 2025, di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Acara ini menjadi momen penting bagi 649 guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Bahasa Arab, dan Fikih yang resmi dikukuhkan sebagai guru profesional. Dari jumlah tersebut, 208 guru hadir secara luring di lokasi acara, sementara 441 guru lainnya mengikuti secara daring. Dirjen Pendis secara simbolis menyematkan pin kepada perwakilan peserta PPG sebagai tanda pengukuhan.
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Prof Abu ini mengingatkan bahwa tugas guru tidak hanya berhenti pada sertifikasi, tetapi juga pada implementasi pembelajaran yang berkualitas.
“Guru adalah kunci peradaban dan kemajuan bangsa. Setelah menjadi guru profesional, perubahan yang diharapkan bukan hanya sekadar kepercayaan diri, tetapi juga bagaimana pembelajaran yang didapat selama PPG dapat diterapkan di ruang kelas,” ujar Prof Abu. Ia menekankan bahwa proses pembelajaran selama PPG, yang berlangsung selama empat bulan, harus menjadi bekal untuk mencerdaskan anak bangsa dan membentuk generasi yang berdaya saing, cerdas, dan tahan banting.
Pentingnya Implementasi Nilai-nilai PPG di Ruang Kelas
Guru Besar UIN Walisongo ini juga menyoroti pentingnya peran guru PAI dalam membangun karakter moral peserta didik. Ia menegaskan bahwa guru PAI sama pentingnya dengan guru-guru mata pelajaran lain karena mereka memiliki tanggung jawab dalam membentuk karakter peserta didik yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, cinta terhadap bangsa, dan semangat kebangsaan.
“Penguasaan materi pembelajaran itu penting, tetapi cara mengajarkan materi dan mengelola kelas juga menjadi kunci sukses proses pembelajaran. Guru profesional harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai tersebut secara menyeluruh,” tambahnya.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Dalam kesempatan tersebut, Prof Abu juga menyoroti laporan PISA yang menunjukkan bahwa indeks kreativitas peserta didik Indonesia masih rendah. Ia mendorong guru PAI dan serumpunnya untuk mengoptimalkan program-program peningkatan kualitas pembelajaran guna mencetak pemimpin Indonesia Emas 2045.
“Sebagai guru profesional, Anda memiliki tanggung jawab besar untuk membangun generasi emas Indonesia. Kualitas pendidikan yang lebih baik hanya bisa dicapai melalui kolaborasi, inovasi, dan pengabdian yang berkelanjutan,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun jumlah guru PAI yang tersertifikasi terus bertambah, masih banyak guru PAI yang belum mendapatkan sertifikasi. Oleh karena itu, program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Transformasi akan diperkenalkan ke depannya untuk menyelesaikan sertifikasi guru dalam waktu 1–2 tahun.
Kolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas
Sambutan Dirjen Pendis ini juga sejalan dengan pesan dari Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Sahiron, yang menekankan bahwa pendidikan menuju Indonesia Emas 2045 harus mencakup kemajuan sains dan teknologi, spiritualitas, serta toleransi. Selain itu, Direktur PAI M. Munir, mengingatkan pentingnya guru profesional sebagai garda terdepan dalam mengembangkan potensi 43 juta siswa muslim di Indonesia.
Acara ini juga menjadi momentum bagi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memperkuat peranannya dalam dunia Pendidikan. Dengan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan pendidikan Indonesia dapat mencetak generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan global.
Tags:
#guru #profesionalBagikan: