Bandar Lampung (Pendis)– Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama Dr H Muhammad Nuruzzaman SAg MSi menyebutkan Kantor Urusan Agama (KUA) akan melayani semua agama. Hal tersebut disampaikan dalam Pembukaan Master Training dan Training of Trainer (ToT) Penguatan Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Pusat Moderasi Beragama Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) di Hotel Sheraton Lampung Senin malam (04/03/2024).
“Bagian dari komitmen Kementerian Agama dalam penguatan Moderasi Beragama salah satunya adalah pencatatan nikah bagi semua agama di KUA,” demikian ujarnya dengan lugas dan lantang.
Lebih lanjut, Nuruzzaman juga mengutarakan bahwa memberikan layanan prima dan mendekatkan layanan kepada masyarakat menjadi komitmen Kementerian Agama juga. “Selama ini KUA hanya menjadi tempat pencatatan nikah bagi umat Islam saja, pencatatan nikah umat non Muslim dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil),” tambahnya.
Nuruzzaman memberikan beberapa alasan terkait biaya, waktu dan jarak tempuh masyarakat dalam pengurusan pencatatan nikahnya ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). “Ternyata prosesnya cukup panjang, mereka bisa sampai lima kali datang ke Dukcapil, padahal Dukcapil ada di Kabupaten/Kota. Maka Kementerian Agama sebagaimana berkali-kali Gus Men (sebutan akrab Menteri Agama RI) sebutkan adalah Kementerian semua agama”, ujarnya
Pembukaan berlangsung khidmat dan meriah. Dihadapan 30 peserta Master Training yang terdiri dari Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) se-Indonesia dan 30 Peserta ToT yang terdiri dari sejumlah Guru Besar, pimpinan di lingkungan UIN RIL serta dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung, Stafsus Menag membuka secara resmi ditandai dengan pemukulan gong.
Turut mendampingi pada pembukaan tersebut Rektor UIN RIL Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD, Dekan, Direktur Pascasarjana dan beberapa pejabat di lingkungan UIN RIL serta Tim Ahli Penguatan Moderasi Beragama Kemenag RI, Ning Alissa Wahid dan KH Marzuki Wahid.
Sebelum menutup sambutan, Nuruzzaman tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ning Alissa Wahid atas kerja keras selama ini mengawal penguatan moderasi beragama menjadi sebuah gerakan. “Saya secara pribadi dan atas nama Kementerian Agama mengucapkan terima kasih kepada mbak Alissa yang sudah menginisiasi, menyusun dokumen dan konsep tentang moderasi beragama sebagai jawaban atas tantangan yang muncul dalam rangka menjaga, memelihara, dan merawat kehidupan keagamaan sekaligus ke-Indonesiaan,” tandasnya
“Menurut saya apa yang kita semua lakukan sampai pada hari ini, menjadi tanggung jawab kita bersama,” tambah Nuruzzaman. Termasuk memastikan bahwa penguatan moderasi beragama tidak hanya internal Kementerian Agama saja, tetapi menyasar ke Kementerian dan Lembaga lain.
Pembukaan juga dimeriahi oleh Pagelaran Nusantara Nengah Nyappur dalam Harmoni Moderasi.
Bagikan: