Palu (Humas) - Hadir memberikan sambutan pembukaan sekaligus menjadi pemateri pada International Conference On Islamic And Interdisciplinary Studies (ICIIS) 2022 (Selasa, 18/10/2022), yang dilaksanakan Pascasarjana UIN Datokarama Palu, Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd mengatakan pendekatan interdisipliner merupakan kajian yang menggunakan sejumlah sudut pandang (perspektif), dengan dasar paradigma yang bekerja untuk memahami permasalahan yang terjadi di era milenial ini.
“Pendekatan interdisipliner adalah suatu model, metode, atau strategi yang bekerja sama, harmonisasi antar ilmu agar dapat saling melengkapi. Sedangkan pendekatan multidisiplin bekerja untuk kedua bidang ilmu, bahkan lintas fakultas, kemudian diselaraskan dalam satu karya penelitian yang utuh,” kata Prof Sagaf dalam sambutannya.
ICIIS 2022 ini sendiri menghadirkan pemateri dari dalam dan luar negeri, seperti Prof Sagaf S. Pettalongi, M.Pd selaku Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. H. Nurdin, S.Pd., S.Sos., M.Com., Ph.D. Direktur Pascasarjana UIN Datokarama Palu, Miftahuchul Huda, Ph.D. dari Universiti Pendidikan Sultan Idris Kuala Lumpur dan Swasta Primbada dari Swinburne University of Technology Melbourne.
Lanjut Prof Sagaf, pendekatan interdisipliner sangat penting untuk didorong, terutama jika pendekatan ini digunakan untuk memahami pesan-pesan Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan al-Hadits. “Pendekatan interdisipliner merupakan pendekatan baru. pendekatan dalam rangka mengontekstualisasikan pesan-pesan Islam, agar pesan-pesan Islam dipahami secara utuh,” sebutnya.
Masih kata Rektor, Islam sebagai agama rahmatanlil alamin memiliki berbagai makna, Islam yang mengutamakan hak asasi dan martabat manusia, dan Islam yang memberikan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia. Islam interdisipliner bukanlah suatu disiplin ilmu, melainkan mengarah pada beberapa disiplin ilmu.
“Dalam pendekatan interdisipliner, perlu memadukan pendekatan diakronis sejarah dengan pendekatan sinkronis ilmu-ilmu sosial. Hal ini perlu dimanfaatkan secara optimal dan maksimal untuk menyeimbangkan ilmu umum dan agama. Dengan demikian, dalam kondisi era milenial saat ini, tidak menimbulkan konflik antar pendapat dari berbagai ilmu,” lanjutnya.
Sementara itu, Prof. H. Nurdin, S.Pd., S.Sos., M.Com., Ph.D. selaku Direktur Pascasarjana UIN Datokarama Palu menambahkan bahwa ICIIS ini adalah conference international pertama di UIN Datokarama Palu yang menghasilkan publikasi.
“Sebelumnya memang sudah ada seminar international saja, tapi hanya sebatas mendengar saja. Karena kita ingin mempunyai publikasi yang berasal dari conference international, maka lahirlah gagasan dari Rektor UIN dan Pascasarjana untuk membuat conference international yang bertajuk International Conference On Islamic And Interdisciplinary Studies,” jelasnya.
Conference ini kata dia berusaha menggabungkan berbagai disiplin ilmu, jadi bukan hanya islamic studies, tapi juga ilmu-ilmu umum agar peserta dari luar juga bisa mengikuti. Conference ini sendiri bertujuan untuk mendidik mahasiswa, terutama mahasiswa doktor dan magister agar terbiasa dalam mengikuti event-event internasional.
“Karena kita tahu mahasiswa banyak dari pekerja, tentu mereka belum pengalaman dan mungkin belum mendengar apa itu conference international, jadi dengan adanya ICIIS ini menjadi media pembelajaran buat mereka, di samping itu conference menjadi persyaratan bagi doktor untuk bisa lulus, di samping juga publikasi international,” terangnya.
“Pada conference pertama ini jumlah pesertanya sebanyak 87 berdasarkan makalah yang masuk ke kami, yang berasal dari luar kampus juga ada seperti pulau Jawa, Kalimantan. Kemudian juga dari dalam kampus mahasiswa S3, juga dari dosen UIN Datokarama,” tutupnya.
Tags:
uinBagikan: