Batusangkar (Pendis) - Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Prof. Dr. Marjoni Imamora, M.Sc melepas kontingan Racana Mahmud Yunus – Rahmah El Yunusiyyah yang akan mengikuti Perkemahan Wirakarya Nasional PWN – PTK ke-XVI tahun 2023 di Gorontalo pada 21 Mei mendatang.
Dalam arahannya Prof. Marjoni mengatakan, pramuka merupakan wahana untuk membentuk kepribadian pemuda yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah, berjiwa patriotik, nasionalisme, disiplin, taat hukum, dan menjunjung tinggi nilai – nilai sosial.
Oleh karena itu, Prof bidang Fisika ini, siap mendukung dan menyukseskan pelaksanaan PWN – PTK XVI tahun 2023 dengan mengirimkan kotingan asal UIN MY Batusangkar untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.
“Kita kirimkan 10 orang kontingen yang akan mengikuti kegiatan tersebut. Mereka terdiri dari 5 orang perempuan dan 5 orang laki – laki, dan juga pendamping putra, putri serta unsur pimpinan Rektor, Wakil Rektor III, Kabiro, Kabag Umum dan Akademik dan Humas” ujar Marjoni. Kamis, (11/5/2023)
Marjoni menyebutkan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk mempererat silaturrahim dan memumupuk rasa persudaraan antar bangsa dan sesama manusia, serta memiliki jiwa kepemimpinan dan meningkatkan pengetahuan.
“Yang paling penting itu adalah terbinanya toleransi dan kedamaian (moderasi bragama) antar sesama umat beragama,” sebutnya.
Semua itu akan dapat terwujud di Gorontalo, karena Gorontalo merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Kawasan Indonesia Timur yang dikenal dengan “Kota Serambi Madinah”.
“Di sana para kontingen akan banyak mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana hubungan antar umat bergama itu terjalin dengan harmonis,” kata Marjoni.
Selain itu, Marjoni juga berpesan agar kontingen yang berasal dari UIN MY Batusangkar mengikuti kegiatan tersebut dengan serius dan penuh perhatian, supaya apa yang menjadi tujuan kegiatan benar tercapai dan dapat diterapkan dengan baik.
“Yang lebih utama adalah tetap menjaga karakter dan citra diri mahasiswa “Kampus Sains Islam Refleksi Mingkabau”. Artinya tunjukkan bahwa orang – orang Minangkabau itu mudah bergaul, cerdas, memiliki ilmu agama, serta beradat,” pesannya.
“Berbakti untuk kebaragaman. Satyaku ku dharmakan, Dharmaku ku baktikan,” tutupnya.
Bagikan: