Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam M. Arskal Salim GP
Bandung (Pendis)- Dalam rangka memastikan guru peserta PPG Daljab terlayani dengan baik dan tidak mengalami kendala berarti, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam M. Arskal Salim GP pantau langsung pengelolaan LMS PPG di FTIK UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Rabu, (23/04).
Pada kesempatan ini, Sekretaris Ditjen mendengar presentasi tim pengelola LMS sekaligus memonitor pelaksanaan pembelajaran mandiri yang dilakukan oleh sebanyak 70 ribu guru lebih melalui LMS.
"PPG kali ini pesertanya sangat banyak, bahkan tiga kali lipat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Jadi penting di tengah-tengah proses ini saya ingin pastikan bahwa LMS ini dapat melayani seluruh peserta dengan baik," ujarnya di hadapan seluruh pengelola LMS yang dipimpin oleh Dekan FTIK Fakhry Hamdani yang didampingi Wadek 1 dan Wadek 2 serta tim pengelola LMS.
Merespon hal tersebut, tim pengelola menunjukkan dashboard dan berbagai menu yang ada di LMS. Dalam pemaparannya, tim LMS dapat menyajikan model interaksi pembelajaran yang dilaksanakan dalam LMS, perekaman histori proses pembelajaran guru peserta PPG, serta mekanisme penjaminan mutu yang dilakukan by system melalui LMS.
Tidak lupa, Sekretaris Ditjen juga melakukan uji coba beberapa menu, diantaranya menu pembelajaran yang mewajibkan secara otomatis guru harus membuka kamera video untuk memastikan mahasiswa yang mengakses pembelajaran tidak menggunakan joki.
"Saya kira hal ini penting ya sebagai penjaminan mutu proses pembelajaran, sehingga potensi cheating dapat diantisipasi secara otomatis melalui sistem," tekannya.
Meskipun demikian, dalam kesempatan ini Sekretaris Ditjen juga memberikan beberapa rekomendasi untuk peningkatan LMS pada batch berikutnya. Diantaranya adalah terkait dengan penggunaan lebih dari satu device untuk akun yang sama, kedepan harus dikunci sehingga mengurangi beban server saat semua mengakses LMS di waktu yang sama.
Di akhir pemantauan, Sekretaris Ditjen mengaku puas dengan performance LMS sebagaimana yang disaksikan secara langsung. Beliau berharap, help desk tetap diperkuat, karena karakteristik guru peserta PPG sangat beragam, bahkan banyak yang sudah usia lanjut.
"Help desk jangan sampai kendor, harus terus memberikan bantuan secara prima kepada guru-guru kita, agar mereka mengikuti program PPG ini dengan nyaman dan tanpa kekhawatiran yang disebabkan kendala teknis. Jadi panduan serta saluran pengaduan harus jelas dan dipastikan diketahui oleh seluruh guru peserta PPG," pungkasnya
Tags:
KampusBagikan: