Tulungagung (Kemenag) --- Dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Pro-Test, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung menyelenggarakan acara yang meriah dan penuh inspirasi. Acara ini menjadi momen istimewa dengan kehadiran budayawan terkemuka Sujiwo Tejo dan Asisten Staf Khusus Presiden Gus Romzi Ahmad.
Acara yang diadakan pada Selasa, 21 Mei 2024 ini berlangsung di Auditorium Gedung KH Arief Mustaqiem dan dihadiri oleh sekitar 500 penonton yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum.
Rektor UIN SATU Tulungagung, Abd. Aziz, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Sujiwo Tejo yang kembali berkunjung ke kampus tersebut. “Selamat datang kepada Ki Tejo. Terima kasih atas kehadirannya,” ucap beliau.
Prof. Aziz juga mengajak semua yang hadir untuk merenungkan makna Hari Kebangkitan Nasional dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. “Kepada semua yang hadir, dalam suasana hari kebangkitan nasional ini mari kita memantaskan diri masing-masing. Sebagai mahasiswa, atau sebagai siapapun. Mari kita mulai kebangkitan dari diri masing-masing,” tambahnya.
Beliau juga mengenang kunjungan Sujiwo Tejo yang sebelumnya terjadi saat kampus ini masih berstatus IAIN. “Ki Tejo sudah dua kali datang. Dulu ketika datang pertama kali kita masih IAIN. Sekarang sudah UIN, berkat do’a Ki Tejo juga,” ucap Rektor.
Sujiwo Tejo dalam pengantarnya mengajak audiens merenungkan makna ketuhanan, kemanusiaan, dan kebangsaan. Ia memulai dengan pertanyaan mendasar tentang lagu kebangsaan Indonesia Raya. “Indonesia Raya itu nyanyian, lagu, tembang, atau apa?” tanyanya kepada seluruh hadirin.
Mengutip pendapat Habib Luthfi bin Yahya, Sujiwo Tejo menegaskan bahwa Indonesia Raya adalah sebuah ikrar. Jadi bisa nggak kita ketika menyanyikannya kita berikrar, setiap yang kita katakan itu mengikat.
Ia juga menyinggung perubahan nilai-nilai dalam masyarakat modern, di mana manusia kini kurang terikat pada kata-katanya. Mengutip pembukaan UUD 1945, Sujiwo Tejo mengajak audiens merenungkan apakah kalimat
“Atas Berkat Rahmat Tuhan yang Maha Esa. Dan didorongkan oleh keinginan luhur umat manusia” masih mengikat kita sebagai bangsa.
Gus Romzi Ahmad, Asisten Staf Khusus Presiden, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap acara ini. Ia mengaku awalnya mengira acara ini akan dikemas secara tradisional, namun ternyata diisi dengan semangat revolusi digital.
“Saya mengira acaranya akan dikemas secara tradisional. Tapi ternyata kawan dari Tulungagung semangat untuk membikin revolusi digital dalam mengemas kegiatan ini,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Gus Romzi menekankan pentingnya peran pemuda dalam memastikan inisiatif mereka berdampak positif bagi masyarakat.
“Kita akan berdiskusi panjang tentang bagaimana anak muda seharusnya menempatkan diri, berperan, dan memastikan inisiatifnya berdampak untuk banyak orang,” tutupnya.
Acara ini tidak hanya menjadi momentum perayaan bagi UKM Teater Pro-Test, tetapi juga wadah diskusi yang inspiratif bagi mahasiswa dan masyarakat Tulungagung untuk terus memajukan diri dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Bagikan: