Ciputat (Kemenag) – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk pertama kalinya akan menggelar agenda bertajuk Mimbar Guru Besar, sebuah forum akademik yang menghadirkan para guru besar guna membedah isu-isu strategis Pendidikan Agama Islam (PAI) dari perspektif multidisipliner.
Dekan FITK, Siti Nurul Azkiyah, menjelaskan bahwa forum ini akan menjadi panggung terbuka bagi para guru besar, khususnya di lingkungan UIN Jakarta, untuk menyampaikan gagasan dan refleksi ilmiahnya terhadap dinamika pendidikan, terutama pendidikan Islam.
“Melalui forum ini, kita ingin memberi ruang yang lebih besar bagi kontribusi pemikiran para guru besar untuk mengembangkan PAI sesuai bidang keilmuannya. Ini bagian dari ikhtiar kami memperkuat core business FITK,” ujar Prof. Nurul.
Data terkini menunjukkan, UIN Jakarta memiliki 121 guru besar dari total 1.238 dosen, atau sekitar 9,77%. Jumlah ini menjadi potensi besar dalam pengembangan wacana keilmuan dan kebijakan pendidikan ke depan.
Ketua Program Studi PAI, Suwendi, menegaskan pentingnya forum ini sebagai wahana mempertemukan gagasan lintas disiplin dalam pengembangan PAI. Ia menyebut PAI tidak semata terkait pembelajaran agama, melainkan juga menyentuh ranah filsafat, psikologi, sosiologi, pedagogi, hingga hukum dan ekonomi.
“PAI punya fungsi strategis, baik dalam tataran akademik maupun pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Karena itu, dibutuhkan pendekatan yang mendalam dan multidisipliner agar kontribusi keilmuannya benar-benar terasa dalam kehidupan masyarakat,” ujar Suwendi.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa lulusan dan civitas akademika PAI akan menjadi bagian penting dalam mencetak generasi yang memiliki pemahaman keislaman yang kuat dan moderat, terutama bagi lebih dari 60 juta siswa di sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.
Sebagai edisi perdana, Mimbar Guru Besar akan menghadirkan Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A., Guru Besar Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam FITK UIN Jakarta, yang akan membawakan topik “Membangun Ekosistem Pendidikan Nasional yang Sehat dalam Perspektif Islam”. Topik ini dinilai relevan seiring dengan pembahasan RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) oleh pemerintah dan DPR.
“Kita berharap, forum ini bisa memberikan ide segar dan masukan konstruktif untuk merumuskan sistem pendidikan nasional yang lebih inklusif dan berkeadilan,” kata Dr. Suwendi.
Kegiatan dijadwalkan berlangsung pada Senin, 19 Mei 2025 pukul 08.30–12.00 WIB di Ruang Teater Mahmud Yunus, Gedung FITK Lantai 3, UIN Jakarta. Acara ini akan dipandu oleh moderator Dr. Yudhi Munadi, S.Ag., M.Ag., dosen Prodi PAI FITK UIN Jakarta, dan terbuka untuk umum.
Kegiatan ini juga didukung oleh mitra seperti Radio El-Shinta dan beberapa penerbit nasional, yakni PT. RajaGrafindo Persada, PT. Rajawali Pers, PT. Publica Indonesia Utama, dan PT. Bumi Aksara.
“Siapa pun boleh hadir dan berkontribusi. Kami membuka ruang diskusi seluas-luasnya bagi masyarakat akademik dan publik yang peduli terhadap masa depan pendidikan Islam,” tutup Dr. Suwendi.
Bagikan: