Indramayu (Pendis) -- Rumah Moderasi Beragama (RMB) Syekh Nurjati (Sejati) adakan kegiatan Training of Facilitator dengan tujuan optimalisasi peran organisasi kemasyarakatan kepemudaan dalam upaya peningkatan resiliensi keluarga maslahah di Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini bertempat di Pondok Pesantren Hidayaturrahman Sukra yang diikuti oleh aktivis IPNU IPPNU di Kabupaten Indramayu (23/11). Melihat tantangan kehidupan yang semakin kompleks, para peserta diberikan materi mengenai bimbingan remaja usia sekolah oleh Mohamad Yahya dan M. Sofi Mubarok.
Pada sesi pertama, Mohamad Yahya, menyampaikan pentingnya pembentukan remaja yang sehat. Remaja diarahkan untuk memahami pilar-pilar Remaja Qeren Qur'ani (RRQ), seperti mengenal diri, mengelola diri, mengenali orang lain, mengelola dan membangun hubungan baik.
"Para peserta perlu memahami poin-poin penting dalam membentuk remaja yang sehat, di antaranya: Konsep diri yang sehat; membangun jembatan harapan; tantangan remaja masa kini; konsep diri remaja dalam Islam (saleh pribadi dan saleh sosial)," jelas Yahya.
Dalam kegiatan ini, para peserta dilatih untuk memahami karakteristik individu masing-masing hingga terbentuknya prinsip kuat menjadi Remaja Qeren Qur'ani (RQQ). Istilah Remaja Qeren Qur'ani (RQQ) digambarkan sebagai remaja ideal dalam memegang nilai-nilai islami seperti yang ditunjukkan oleh karakter para Nabi.
Pada sesi kedua, M. Sofi Mubarok, memperkuat konsep pilar-pilar Remaja Qeren Qur'ani (RQQ) dan melatih para peserta untuk terampil mengelola diri serta merefleksikan individu sendiri demi cita-cita masa depannya dengan pertimbangan potensi dirinya.
"Melalui pola ini, penting bagi para peserta dalam membulatkan tekad cita-cita di masa depan dengan mempertimbangkan potensi diri. Lalu korelasinya dengan istilah RRQ yaitu menjadikan remaja yang siap menghadapi segala tantangan dan problematika remaja serta lebih siap dalam mengupayakan tercapainya harapan/cita-cita masa depan," tegas Sofi.
Dari rangkaian materi tersebut, diharapkan para peserta dapat mendalami isu khas pergaulan remaja, proteksi diri, mengelola emosi, mengambil keputusan, membangun relasi sosial, memiliki keterampilan sosial, hingga memantapkan diri sebagai remaja yang punya cita-cita di dunia dan menyelaraskan dengan cita-cita sebagai hamba Allah.
Rencana tindak lanjut kegiatan ini berupa pembentukan simpul-simpul belajar bersama remaja usia sekolah dengan berbagai mata pelajaran yang tersebar di beberapa kecamatan seperti, Kroya, Sukra, Cikedung, Sukra, Patrol, Haurgeulis, Jatibarang, Sliyeg, dan Juntinyuat. [Hamid]
Tags:
KampusBagikan: