Papua (Pendis) –Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, Zulihi menyebutkan bahwa fakultasnya berupaya menyajikan seminar berkualitas dengan pembicara terbaik dari berbagai negara di dunia.
“We hope this international seminar will be able to provide the widest possible contribution in the development of the institution,” ujarnya dalam pembukaan kegiatan seminar internasional yang digelar Program Studi Tadris Bahasa Inggris IAIN Fattahul Muluk Papua secara hybrid di salah satu hotel di Jayapura, 8 Juni 2023.
Zulihi juga menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan program pertama tridharma perguruan tinggi yang berkolaborasi dengan beberapa negara. “Especially in scientific development in the field of research and scientific journal,” imbuhnya.
Melalui seminar ini, diharapkan para pendidik dan calon pendidik dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang strategi pembelajaran di era digital, termasuk seputar penelitian dan jurnal ilmiah. “Dan bisa terus meningkatkan kompetensi agar mampu menyesuaikan dengan kebutuhan zaman dengan memahami konsep dan mekanisme pendidikan berbasis e-learning,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II (Warek II) IAIN Fattahul Muluk Papua, Amirullah memaparkan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antar pemateri dari berbagai institusi di dunia dalam membagikan ilmu dan pengalamannya. “Bagaimana pola pembelajaran secara online maupun offline pasca pandemic saat ini sehingga tidak ada alasan bagi pengajar untuk tidak melakukan pembelajaran kepada peserta didiknya,” tuturnya.
Kolaborasi dua metode ini sangat membantu pengajar maupun peserta didik ketika tidak bisa melakukan pembelajaran secara langsung atau tatap muka. Amirullah juga berharap dengan adanya seminar ini dapat menambah wawasan para pengajar agar dapat maksimal menerapkan metode hybrid learning pada saat pembelajaran.
Seminar Internasional dengan tema ‘Hybrid Learning; New EFL Teaching and learning Strategies in Digital Age’ini menghadirkan 8 narasumber dari berbagai negara yang memaparkan materinya secara online dan offline (hybrid).
Salah satu pemateri, Eka Apriani dari IAIN Curup menerangkan bahwa ICT merupakan akronim dari Information, Communication and Technology. “ICT juga merupakan seperangkat peralatan teknologi yang beragam yang digunakan untuk berkomunikasi, membuat, menyebarkan dan mengelola informasi,” ujarnya.
Ada 2 jenis ICT yang dapat digunakan baik bagi pengajar maupun peneliti yaitu non-web-based dan web-based. “Non-web-based learning is a type of ICT tha can be accessed without an internet connection by teachers and studens, while web-based learning it can be accessed by teachers and students through internet connections,” Lanjut Eka.
Adapun platform yang sering digunakan ketika menggunakan metode ICT dalam pembelajaran adalah zoom, canva, google meet dan lainnya. “Sedangkan untuk online test platform yang biasa digunakan adalah kahoot, quizizz, testmoz dan lainnya, platform-platform tersebut sangat berguna dan mendukung kinerja para pengajar ketika menerapkan sistem pembelajaran hybrid,” jelasnya.
Pemateri lain, Dr. Alesa Durgaryan, dari British Council American Branch, England dalam materinya Hybrid Learning effectiveness in ESL Classroom menyebutkan bahwa pembelajaran dengan metode hybrid merupakan pembelajaran yang menggabungkan materi pendidikan online dengan metode tradisional di dalam kelas. Alesa juga menyebutkan keuntungan dari model pembelajaran hybrid ini dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih mudah diakses bagi peserta didik.
“Software tools that enable hybrid education are LMM, virtual classroom platform and video conferencing, while hardware essentials to have on-site is computers, a webcam or video recorder and interactive whiteboard,” tuturnya. Alesa juga menekankan bahwa pengajar maupun peserta didik harus bisa menguasi semua peralatan maupun platform untuk menunjang pembelajaran hybrid.
Ketua Prodi TBI IAIN Fattahul Muluk Papua Erfin Wijayanti menyebut, seminar ini juga menghadirkan pemateri lain, Andi Asrifan (Universitas Muhammadiyah Sidenreg Rappang) dengan materi Preparing for Publication in a high-Quality Jurnal,Dr.Mutmainnah, M.Pd (Universitas Al Syariah Mandar) dengan materi Unleasing a Meta Learning Approcah Asissted VR in Building up the Story, Prof. Dr. K.J. Vargheesee (Christ Collage IrinjalakudaKerala, India) dengan materi ICT in English Language Teaching in Post Covid Scenario, Dr. Ghada Tosson Abd Al-Lateef (Beni Swelf University, Egypt) dengan materi Socially Distanced classroom for EFL, Dr. Prodhan Mahhub Ibna Seraj (American Internasional University, Bangladesh) dengan materi A Bibliographic analysis of Blended Learning at Higher Education, dan pemateri lainnya. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini diikuti para mahasiswa prodi Tadris Bahasa Inggris,para guru SMA, SMP, MA, dan MTsdi Jayapuraserta peserta lainnya. (Za/Is/Zul/Her/Ran)
Bagikan: