Pekalongan (Pendis) - Salah satu poin yang menentukan keunggulan sebuah kampus adalah tata kelola kerja sama dan kinerja seluruh sivitas akademika dalam menjalin kerja sama dengan mitra. Hal ini dikarenakan salah satu kriteria kampus unggul adalah kriteria Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama. Dilatari atas hal di atas, pimpinan UIN Gus Dur, khususnya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Muhlisin menggelar kegiatan Tata Kelola Kerjasama Menuju Kampus Unggul. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Dafam Pekalongan pada Senin (24/10) ini mengambil tema “Membangun Tata Kelola Kerjasama sebagai Salah Satu Pilar Pengembangan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Menjadi Perguruan Tinggi Berreputasi Unggul”. Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan UIN Gus Dur Pekalongan serta tamu undangan dari mitra kerja sama yang berjumlah 47 lembaga.
Workshop ini dikemas dengan dua sesi, yakni paparan materi dan Focus Group Discussion (FGD). Paparan materi disampaikan oleh pemateri Dr. Abdur Rozaki, Wakil Rektor Bidang Kerja sama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sementara sesi FGD dilaksanakan dengan membagi peserta menjadi dua kelompok: kelompok pertama oleh internal kampus mambahas pengembangan kerja sama dalam dan luar negeri, kelompok kedua yang bermaterikan mitra kerja sama menyerap saran, masukan dan kritik pada UIN Gus Dur tentang pengembangan kerja sama yang produktif.
Dalam sambutannya, Muhlisin menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk menyerap kritik, saran dan masukan dari lembaga mitra agar kerja sama yang selama ini terjalin dapat ditingkatkan dan memberi benefit atau keuntungan serta kemanfaatan bagi kedua lembaga. Sementara Abdur Rozaki memaparkan bahwa kampus unggul di era Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) harus memperhatikan 4 hal : perubahan sistem Akreditasi-Kriteria 9 IAPS 4.0, Kemudahan Pembukaan pembukaan program studi baru, kemudahan perubahan PTN-Saktker dan BLU menjadi PTN-BH serta Hak Belajar Mahasiswa 3 semester di luar program studi.
Abdur Rozaki yang juga menjabat sebagai asesor BAN-PT ini juga mendedahkan bahwa tata kelola kerja sama sangat urgen bagi pengembangan kampus karena semua bidang yang menjadi kriteria akreditasi unggul tidak mungkin tercapai tanpa adanya kerja sama dengan lembaga lain. “Budaya kerja dan budaya mutu harus menjadi ruh semua sivitas akademika kampus, termasuk dalam tata kelola kerja sama”, ungkap Abdur Rozaki.
Bagikan: