Banda Aceh (Pendis) --- Pekerjaan di sektor TIK terus berkembang pesat seiring perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data, pengembangan perangkat lunak, keamanan siber, dan pengembangan aplikasi mobile.
Sementara permintaan terhadap tenaga kerja di bidang energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan biomassa semakin meningkat. Pekerjaan di sektor ini mencakup peran sebagai teknisi energi terbarukan, insinyur lingkungan, dan ahli dalam energi terbarukan.
Hal tersebut disampaikan Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas, Ir. M. Iqbal Abbas, MBA saat mengisi orasi ilmiah pada yudisium FST UIN Ar-Raniry Banda Aceh gelombang III Tahun Akademik 2022/2023 bertempat di Auditorium Prof Ali Hasymi kampus tersebut, Selasa (29/8/2023).
Dalam orasinya yang berjudul "Penyiapan SDM memasuki Pasar Kerja dan Green Jobs", Iqbal Abbas menjelaskan bahwa World Economic Forum (WEF) memperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan sebesar 30-35% untuk business intelligence analyst, big data specialist, database and network professional, data engineers, dan data analysts and scientist.
"Dengan meningkatnya kekhawatiran terkait perubahan iklim, keterampilan dalam pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana menjadi semakin penting. Ahli lingkungan, ilmuwan iklim, dan manajer risiko bencana akan memiliki peran yang sangat signifikan di masa mendatang," jelasnya.
Lebih lanjut, lulusan International Management, IUJ, Niigata Jepang ini menjabarkan bahwa ada 5 sektor utama yang menjadi sektor fokus industri masa depan Indonesia yakni makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia dan elektronik.
"Perkembangan sektor-sektor diatas menunjukkan bahwa permintaan akan pekerja yang sangat terampil semakin meningkat, sedangkan permintaan akan pekerja yang tidak terampil telah berkontraksi,"ujarnya.
Di samping itu, setidaknya ada lima Kompetensi ideal yang harus dimiliki lulusan baru diantaranya komunikasi, analitis dan berpikir kritis, kemampuan interpersonal, kegigihan dan kreatifitas.
Menurutnya, struktur pekerjaan dan kebutuhan tenaga kerja telah berubah dengan cepat pasca Pandemi Covid-19, Industri dan Perusahaan harus adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi.
"Kreativitas dan inovasi serta kemampuan berbahasa asing ditempatkan di puncak sebagai keterampilan paling penting untuk masa depan," terang alumni Teknik Informatika ITB ini.
Tags:
uinarraniryBagikan: