Banjarmasin (Pendis) – Berdasarkan data peserta Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2022 Provinsi Kalimantan Selatan, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Tanah Laut mendelegasikan peserta terbanyak dari satuan madrasah. Peserta dan Pendamping dari MAN IC Tanah Laut beberkan beberapa strategi jitu dalam berkompetisi.
Pendamping KSM MAN IC Tanah Laut, Ruchama yang sekaligus guru dan manager kegiatan ini menyampaikan strategi yang dilakukan oleh pembimbing peserta. Beliau menerangkan setiap event kompetisi yang berlangsung disiapkan waktu kurang lebih tiga minggu untuk mengkarantina siswa yang akan berkompetisi.
“Persiapan kami biasanya dua minggu sampai tiga minggu sebelum lomba itu kita sudah siapkan anak-anak itu karantina, tidak diikutsertakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), tapi hanya fokus dibimbing intensif entah mungkin dari guru-guru kami atau mungkin nanti ada pelatih lainnya,” terangnya di Banjarmasin, Sabtu (10/09/2022).
Ruchama mengaku suasana KSM 2022 ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya digelar hanya di kabupaten karena adanya pandemi. Menurutnya, dengan dilakukannya kompetisi secara langsung disatu tempat akan terbangun perasaan dan motivasi serta semangat berkompetisi.
“Tahun ini rasanya berbeda dengan tahun lalu, dengan adanya perkumpulan sejumlah peserta yang sama-sama berjuang disatu lokasi maka akan melatih mental sehingga bisa melatih kepribadian anak juga untuk tetap tangguh di semua situasi,” ujarnya.
Menurut Ruchama, KSM ini merupakan ciri khas madrasah yang sangat kental. Ciri khasnya, peserta tidak hanya dituntut dalam teori pembelajaran tapi ada kaitanya dengan Alquran, Hadits, bahkan implementasi ibadah umat Islam. KSM tidak hanya mengukur intelektualitas peserta, namun juga mngukur pengetahuan keagamaan.
“Jadi anak-anak tidak hanya cerdas kognitifnya saja namun juga nilai spiritualnya,” bebenya.
“Semoga tahun ini MAN IC Tanah Laut bisa menjadi juara nasional,” tutupnya dengan sebuah harapan.
Salah satu peserta KSM delegasi MAN IC Tanah Laut, Muhammad Baihaqi yang merupakan peserta KSM bidang Ekonomi terintegrasi mengaku persiapannya cukup banyak. Ia mengatakan metode belajar dilakukan dengan mengerjakan soal-soal KSM tahun-tahun sebelumnya, membaca buku tentang ekonomi Islam, serta mempelajari ayat-ayat Al-qur’an yang ada hubungannya dengan ekonomi.
“Selain itu, kami juga selalu bermunajat pada Allah dengan rutin melaksanakan sholat dhuha dan membaca QS. Al-Waqi’ah,” ungkapnya.
Baihaqi berharap KSM menjadi ajang dalam mencerdaskan tunas-tunas bangsa dan ilmu-ilmu yang didapatkan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dirinya bisa menjadi motivator bagi teman-temannya.
“Kesuksesan adalah sebuah pilihan yang harus kita ambil, seimbangkan antara belajar dan ibadah,” pesannya diakhir wawancara.
Bagikan: