Medan (Pendis) --Siswi MAN 1 Medan Fatimah Muharrami terpilih menjadi wakil Sumatera Utara (Sumut) pada ajang Inisiator Muda Moderasi Beragama (IMMB ) tahun 2023. Karya yang dihasilkan Fatimah adalah membuat sebuah aplikasi TUDARA yaitu Bersatu Dalam Nusantara. Aplikasi yang mengusung nuansa Moderasi Beragama ini diciptakan dari idenya dalam menyikapi diskriminasi di lingkungan sekolah. Apresiasi dan puncak gelaran final IMMB ini akan digelar pada bulan Oktober 2023 yang di inisiasi oleh direktorat Kurikulum Saran Lembaga dan Kesiswaan (KSKK) Kementerian Agama Republik Indonesia.
IMMB merupakan ajang kegiatan tahunan yang diikuti lebih dari 600 pelajar di seluruh Indonesia. Mulai dari proses seleksi awal sampai akhir terpilih 40 pelajar dari berbagai provinsi di Indonesia termasuk salah satunya Sumatera Utara, yang berlomba di tingkat nasional.
Fatimah muharrimi ketika diwawancari mengatakan, aplikasi TUDARA merupakan wadah media bagi para pelajar untuk menyampaikan mengenai permasalahan diskriminasi yang dialami siswa-siswi disekolah. Aplikasi TUDARA terdiri dari fitur diskusi TUDARA, informasi TUDARA, Aktivitas TUDARA, serta pengaduan sahabat DARA.
“Dari yang saya lihat dan amati dengan cermat banyak siswa-siswi yang mungkin takut menyampaikan secara langsung permasalah diskriminasi di Madrasah, yang dilakukan oleh teman sekelas maupun berbeda kelas,”ucap Fatimah.
Menurutnya, diskriminasi yang dilakukan secara fisik dan non fisik maupun sikap dan perilaku yang selama ini dialami oleh mereka sehingga takut untuk menyampaikan masalahnya karena merasa diancam atau ditakuti ketika akan menyampaikan keluhan dan permasalahan secara langsung di Madrasah yang membuat semangat belajar menurun.
Dengan adanya aplikasi ini, mereka dapat menyampaikan aspirasi atau curhatan mereka secara anonim dan akan dilayani oleh fasilitator yang sudah dilatih dengan maksimal, tambahnya.
Dijelaskan Fatimah bahwa Ide ini didapatnya saat bersekolah di tingkat SMP yang kerap terdiskriminasi secara langsung ataupun tidak dikarenakan adanya perbedaan agama antara satu dengan yang lainnya dengan teman sekelas. Oleh karena itu Fatimah terkadang menjadi tidak percaya diri dan merasa membutuhkan tempat untuk berbagi dan curhat dalam mengungkapkan masalahnya. Maka dari itulah aplikasi ini dibuat agar teman-teman dikelas punya wadah untuk mengungkapkan permasalahan nya disekolah.
Fatimah juga mengatakan bahwa penerapan aplikasi ini akan diterapkan terlebih dahulu di madrasahnya dan tidak tertutup kemungkinan Madrasah dan sekolah umum lainnya juga dapat menggunakan aplikasi ini nantinya.
Fatimah mengaku Ia tidak sendiri dalam mengerjakam aplikasi ini. tetapi dibantu dari tim komunitas nya dalam menyelesaikan aplikasi TUDARA ini. “Harapan saya aplikasi ini mampu menjadi orang-orang dapat saling menghargai satu sama lain tidak memandang sebelah mata karena Ras, Suku, dan Agama.“ ujar Fatimah ”.
Kepala MAN 1 Medan Reza Faisal merasa bangga dan mengapresiasi penuh karya yang dibuat siswa ini. Ia menyampaikan bahwa TUDARA Ini merupakan hasil karya anak bangsa yang wajib kita hargai dengan baik.
“Saya beserta dewan guru mengucapkan banyak terima kasih atas semangat dan karya yang dihasilkan, bersyukur karena mampu menghasilkan ide ide kreatif dan inovatif. harapan saya nantinya juga berhasil berkompetisi dan terpilih menjadi menjadi inisiator muda IMMB tahun 2023 di tingkat Nasional,” tutur Reza.
Waka Humas MAN 1 Medan Kurnia Senja Siregar mengatakan hasil ide kreatif dan inovatif Fatimah merupakan ide terbaik yang menjadi bentuk nyata karya anak bangsa. sehingga dapat digunakan dan diaplikasikan oleh teman-temannya di Madrasah dalam mengungkapkan permasalahan pribadi siswa yang merasa teraniaya atau terdiskriminasi oleh teman sekelasnya, pungkasnya.
Tags:
madrasahBagikan: