Kudus (Pendis) – Kabar membanggakan kembali datang dari dari tim riset Social Humaniora Intensive Program (SHIP) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus. Dua siswi dari program unggulan riset IPS MAN 1 Kudus kembali menorehkan nama harum bagi almamater di ajang Kompetisi Kreasi dan Inovasi (KRESNA) Tingkat Nasional Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Nanoedu Indonesia pada Februari – Maret 2024.
Dua siswi berprestasi tersebut adalah Zahratul Wahidiyah (XI-IPS 4) dan Annaura Tuhfati Audria (X-12) yang berhasil menyabet Juara I Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora jenjang SMA/MA sederajat.
Tidak hanya itu, yang paling membanggakan delegasi dari SHIP MAN 1 Kudus ini juga keluar sebagai peserta terbaik dari seluruh bidang lomba dengan total skor 94, dan berkesempatan untuk mengikuti Education Trip Goes to Singapore bersama Yayasan Nanoedu Indonesia.
Zahwa dan Annaura, nama akrab mereka berdua mengangkat proposal penelitian yang berjudul “D-Care: Pengembangan Aplikasi Pencegahan Mental Illness Sebagai Sarana Preduksi Tingkat Stres Pada Gen Z Di Era Disrupsi” di bawah asuhan tim pembimbing riset SHIP, Vita Sri Pujiati, S.Pd., Nurul Diyah Safitri, S.Pd., dan Anida Miftachul Janah, S.Pd.I. Judul ini berangkat dari keresahan Zahwa dan Annaura terhadap banyaknya kasus gangguan mental yang mendera remaja di Indonesia dewasa ini.
Menurut Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) Tahun 2022, survei kesehatan mental nasional pertama yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja 10-17 tahun di Indonesia, menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Angka ini setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja. Remaja dalam kelompok ini adalah remaja yang terdiagnosis dengan gangguan mental sesuai dengan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi panduan penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia.
Berangkat dari persoalan serius tersebut, dalam upaya pencegahan Mental Illness, Zahwa dan Annaura berpikir perlu adanya sentuhan teknologi digital seperti aplikasi berbasis android. Hal inilah yang menarik mereka untuk mengangkat penelitian bertajuk D-Care sebagai aplikasi pencegahan Mental Illness guna membantu para remaja penderita gangguan mental dengan memanfaatkan teknologi digital.
Remaja yang merasa dirinya sedang tidak baik-baik saja atau sedang merasa terdapat masalah psikis menjadi sasaran dalam penelitian. Aplikasi “D-care” menyediakan berbagai fitur untuk menarik bagi para remaja yang menderita Mental Illness, diantaranya yaitu video beranimasi, blog artikel mengenai ciri-ciri dan pencegahan Mental Illness yang meliputi stress, depresi, gangguan mood dan kecemasan, terdapat juga menu sleep relaxtion, game relaxation dan QnA Daily lifestyle.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah merancang suatu sistem aplikasi berbasis digital yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyediakan informasi seputar kesehatan mental. Penelitian ini diharapkan membantu pencegahan Mental Illness dan dapat menambah pengetahuan tentang pengertian, dampak, dan upaya pencegahan Mental Illness. Melalui pengembangan aplikasi D-Care ini pada generasi Z sebagai bentuk sarana edukasi kesehatan mental dengan memanfaatkan aplikasi digital dan upaya dalam mengatasi Mental Illness yang diakibatkan dari stres, depresi, gangguan mood serta gangguan kecemasan.
Raihan Juara 1 dan Golden Ticket ke Singapura ini tidak diperoleh dengan instan. Tim harus melalui rangkaian babak lomba, mulai dari pendaftaran akhir Januari 2024, Pengunggahan Proposal dan Penilaian Karya pada Februari 2024, hingga akhirnya Babak Final yang presenrasinya dilaksanakan secara daring lewat zoom pada Kamis, 21 Maret 2024. Pembelajaran intensif telah dilakukan sejak Januari 2024 mulai dari penentuan ide dan judul serta penyempurnaan KTI. Vita Sri Pujiati selaku pembimbing tim merasa bersyukur karena sejak awal tim yang terbentuk adalah tim yang solid dan saling melengkapi. Proses penelitian dan lomba berjalan lancar tanpa halangan berarti karena masing-masing anggota tim telah berpengalaman dalam kegiatan riset karena setiap hari digembleng pada pembelajaran riset di program SHIP.
Zahwa dan Annaura ketika mengikuti closing ceremony dan awarding pada Selasa Pagi, 26 Maret 2024 lewat zoom meeting, merasa bahagia dan saling berpelukan saat mendengar namanya dibacakan sebagai Juara I dan Peserta Terbaik. “Prestasi ini tidak akan membuat kami menjadi puas, justru ini awal bagi kami untuk mengembangkan penelitian ke depan sehingga apa yang kami tawarkan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh paa remaja Indonesia.” Begitu ujar Zahwa.
Kepala MAN 1 Kudus, Taufik memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi tim riset yang tak henti-hentinya berkolaborasi untuk menyumbangkan prestasi bagi almamater MAN 1 Kudus. Madrasah yang selama ini dikenal sebagai Sekolah Berbasis Riset ini telah memiliki pengalaman panjang dalam kegiatan riset dan penelitian oleh siswanya. Torehan Juara di ajang Kresna adalah gerbang bagi penelitian lebih lanjut.
Kepala MAN 1 Kudus berharap penelitian ini dapat diteruskan di ajang tahunan Myres Kementerian Agama Tahun 2024. Lomba Peneliti Belia (LPB) oleh CYS Indonesia Tahun 2024 dan ajang-ajang bergengsi lainnya.
Bagikan: